JAKARTA, KOMPAS.com - Pariyono (50) telah menjadi marbut selama 27 tahun di Masjid Al-Abrar, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dia senang karena dapat beribadah dan berkenalan dengan orang baru dalam pekerjaannya.
“Alhamdulillah. Senang bisa ibadah, bisa kenal teman-teman banyak. Dari Bekasi, Bogor, mana-mana, jadi bertambah koneksinya,” kata Pariyono saat diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (30/3/2023).
Bisa menjalankan ibadah shalat bersama banyak orang juga menjadi kesenangan tersendiri bagi Pariyono. Dia mengaku tidak pernah menyesali keputusannya menjadi seorang marbut.
“Tenang, adem, gitu rasanya kerja di sini. Bisa shalat berjemaah juga,” ujar dia.
Sebelumnya, Pariyono bekerja di sebuah perusahaan kontraktor.
Lantaran sepi pekerjaan, dia pun memutuskan keluar dan menerima tawaran menjadi marbut oleh atasannya.
“Bos sebelumnya bilang, kalau mau mengundurkan diri silakan mumpung ada pesangon. Akhirnya diajak ke sini sama atasan yang merupakan pengurus masjid sini,” jelas dia.
Dari situlah, Pariyono akhirnya mengabdirikan dirinya di Masjid Al-Abrar. Dalam kesehariannya, ia bekerja mulai dari pukul 08.30 WIB hingga 16.30 WIB.
Dia bertugas menjaga kebersihan masjid bersama satu orang rekan dan dibantu oleh dua orang lainnya.
“Ya kegiatannya di sini nyapu, lap-lap, ngepel. Menjaga kebersihan masjid, lah,” tutur Pariyono.
Pekerjaannya juga menjadi lebih banyak di bulan Ramadhan. Dia juga bertugas untuk membagikan takjil sebelum dan sesudah shalat maghrib.
Namun, Pariyono merasa pekerjaannya tetap ringan karena ada banyak orang yang membantunya.
“Untungnya banyak teman-teman yang membantu. Kalau bulan puasa gini banyak yang menawarkan diri buat bantuin saya dan rekan,” imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/30/13271401/kebahagiaan-pariyono-27-tahun-jadi-marbut-merasa-tenang-beribadah-dan