Salin Artikel

Pedagang Tas KW "Branded" di Mangga Dua Keluhkan Sepi Pembeli sejak Pandemi

Jumlah pelanggan mereka berkurang sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020. Akibatnya, pendapatan mereka menurun drastis.

"Dari sejak pandemi Covid-19 lah turun pemasukan saya," ujar salah satu pedagang tas tiruan branded bernama Dewi (52) saat ditemui Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Pada hari ini saja, dagangan Dewi belum ada yang laku terjual. Ia mengaku, walaupun kasus Covid-19 sudah sangat melandai, pembeli tetap sedikit.

"Sepi, belum laris. Gini-gini aja pendapatannya. Belum laku malah ini tas yang saya jual. Sepi banget," ujar dia.

Dewi mengatakan, pada akhir pekan, ITC Mangga Dua agak ramai dikunjungi pembeli. Namun, pembeli di tokonya tetap saja sedikit.

"Sama aja, begini-begini juga. Sehari laku satu atau dua tas yang harganya Rp 3 juta juga sudah bersyukur," tambah Dewi.

Pedagang lainnya, Lena (46), juga merasa tokonya kini sepi. Lena pun pusing akibat pembeli tidak kunjung singgah ke toko yang ia jaga.

Lena menambahkan, ia tidak akan mendapatkan bonus lebih dari bosnya jika barang tidak terjual sesuai target.

"Sepi banget. Ini saya mengeluh, pusing saya bulan ini enggak target. Haduh gimana enggak dapat bonus ini. Ada omzet karyawan kan," lanjut Lena.

Pantauan langsung Kompas.com di lantai dasar Blok C ITC Mangga Dua, banyak pedagang yang menawarkan tas-tasbrand mewah dengan kualitas premium (mirror) atau kualitasnya satu tingkat di bawah orisinal.

Pedagang menjual beberapa tas branded seperti LV, Gucci, Christian Dior, Hermes, dan beberapa merek lainnya.

Setiap tas KW memiliki harga berbeda, mulai dari Rp 700.000, bahkan ada yang mencapai Rp 5 juta.

Kompas.com pun coba singgah ke salah satu toko yang ada di kawasan tersebut, untuk melihat tas KW dengan merek Christian Dior.

Di toko tersebut, pedagang menawarkan harga Rp 1,4 Juta untuk satu tas berwarna biru dengan merek Christian Dior.

"Harganya beda-beda, kalau yang ini (Christian Dior), saya kasih Rp 1,4 juta, bisa turun kok harganya," ujar salah satu pedagang yang tidak ingin disebut namanya.

Menurut pedagang tersebut, tas KW branded yang ia jual bentuknya hampir sama dengan tas asli. Bahkan, terdapat nomor seri produk serta barcode di dalam tas tersebut.

"Tuh ada nomor serinya, ada barcode-nya juga. Namanya mirror, ya tampilannya sama dengan yang asli," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/30/23363771/pedagang-tas-kw-branded-di-mangga-dua-keluhkan-sepi-pembeli-sejak-pandemi

Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke