DEPOK, KOMPAS.com - Nama putra bungsu Joko Widodo, Kaesang Pangarep, belakangan ini mendadak menjadi perbincangan di jagat maya.
Kaesang digadang-gadang maju menjadi bakal calon wali kota Depok oleh relawan Ganjar Pranowo (GP) Center dan netizen.
Dukungan itu muncul diduga akibat ketidakpuasan mereka atas ketimpangan pembangunan di bawah kepemimpinan dari PKS.
Bahkan, ada pula yang menilai bahwa masyarakat sudah frustasi karena ketidakbecusan kinerja pemimpinnya dalam mangatasi persoalan di kotanya.
Adapun akun twitter yang pertama kali mengunggah dukungan terhadap Kaesang, yakni @Binyowijaya. Akun itu mengunggah sebuah poster berlatar merah dengan foto Kaesang.
Dibalut logo Pemerintah Kota Depok, GP Center dan Growth Political Center, poster itu tertulis sebuah pernyataan dukungan "Kaesang Untuk Wali Kota Depok yang Ceria".
"Yuk sudah saatnya merubah Kota Depok untuk menjadi lebih baik dan ceria guys, capek puluhan tahun ngeliat tata ruang Kota Depok yang semrawut dan suram, bagaimana mas @gibran_tweet dan pak @jokowi merestuikah kalo mas kaesang @kaesangp jadi Wali Kota Depok?," kata Sekretaris Jenderal GP Center dalam cuitannya, pada 27 Maret 2023.
20 kepemimpinan PKS hanya untungkan kelompok tertentu
Ketua Harian DPP GP Center Thomas Djunianto mengungkapkan alasan pihaknya mendukung Kaesang untuk maju jadi calon pemimpin Kota Depok.
Sebab, ia merasa kepemimpinan beberapa wali kota dari PKS selama 20 tahun terakhir, kemajuan dan perkembangan Kota Depok hanya menyasar masyarakat dari kelompok tertentu.
"Depok hingga kini menjadi kota yang eksklusif bagi golongan tertentu, terbukti dengan semakin maraknya sekolah berbasis paham tertentu dan pemukiman-pemukiman khusus golongan tertentu," kata Thomas saat dikonfirmasi, Jumat (31/3/2023).
Selain itu, ia pun menyinggung mengenai kegiatan seni budaya yang menampilkan keberagaman dan kekhasan masyarakat asli Depok, kini tidak pernah digelar.
Khususnya, terkait kearifan lokal sejarah Kota Depok yang tidak bisa lepas dari identitas "Belanda Depok".
"Semakin lama identitas ini dirasa akan semakin hilang," kata Thomas.
Oleh karena itu, Thomas menyebutkan, saat ini Kota Depok membutuhkan sosok pemimpin yang dinamis serta terbuka dengan perkembangan zaman sehingga kotanya bisa maju dan berkembang di setiap kecamatannya.
"Depok butuh pemimpin yang dinamis, menghargai keberagaman masyarakatnya, asik, muda dan terbuka dengan perkembangan zaman," kata Thomas.
Untuk itu, momentum kontestasi Pilkada 2024 merupakan waktu yang pas untuk mengganti wali kota dengan cara yang sesuai dengan konstitusi. Terlebih, masyarakat berhak untuk mengajukan pilihannya.
Berdasarkan hal itu, Relawan GP center menilai Kaesang merupakan sosok yang ideal untuk mengantikan posisi Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Warganet frustasi karena lihat kinerja pemimpin tak benar
Sementara itu, Wakil Ketua PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra menilai, dukungan terhadap Kaesang untuk maju sebagai pemimpin Kota Depok merupakan salah satu bentuk rasa frustasi warganet.
Mereka telah frustasi lantaran kepemimpinan pejabat Pemkot Depok saat ini tidak becus dalam menangani persoalan kotanya.
"Berati kan ini ada kefrustasian, ada keputusasaan dari warganet Depok, khususnya yang melihat bahwa kepemimpinan di Kota Depok dan elite partai yang ada sekarang tidak pernah kerja benar," kata Icuk saat dihubungi, Kamis (30/3/2023).
Icuk mengatakan, saat ini memang diperlukan gebrakan untuk memperbaiki seluruh "kebobrokkan" di Kota Depok.
"Depok sudah rusak sistemik ekstrem, butuh gebrakan besar untuk membongkar dan memperbaiki seluruh kerusakan ini," kata dia.
Oleh karena itu, PSI mendukung penuh siap pun yang bakal maju untuk menjadikan Kota Depok yang lebih baik, salah satunya Kaesang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/01/15515991/saat-nama-kaesang-dinarasikan-menjadi-solusi-bagi-persoalan-kota-depok