BEKASI, KOMPAS.com - Ahli waris pemilik sah lahan akses Tol Jatikarya ruas Cimanggis-Cibitung menggelar buka bersama pada Senin (10/4/2023).
Berdasar pengamatan Kompas.com di lokasi, puluhan ahli waris menggelar buka bersama di tengah aksi protes memblokade akses jalan tersebut.
Sebelum buka bersama, mereka terlihat membagikan makan ringan seperti gorengan seperti tahu, lontong, tempe goreng dan lain-lain.
Tak hanya itu, mereka juga membagikan minuman teh dalam kemasan botol untuk disantap saat buka puasa.
Sebelum adzan maghrib berkumandang, ahli waris juga tampak bershalawat menunggu momen buka puasa tiba.
Hingga pukul 18.23 WIB, semua rangkaian kegiatan itu mereka lakukan di tengah jalan tol yang kini dibuat "mati" oleh para ahli waris.
Usai momen berbuka tiba, mereka pun juga tampak langsung menggelar ibadah salat Maghrib untuk menyempurnakan ibadah mereka di tengah protes ganti rugi lahan tersebut.
Hanya beralaskan karpet seadanya, mereka tampak khidmat menggelar ibadah buka puasa hingga shalat maghrib.
Sebagai informasi, ahli waris pemilik sah lahan ruas Tol Jatikarya kembali memblokade akses Tol Cimanggis-Cibitung sejak Senin siang.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, ruas tol Jatikarya ditutup tepat pada pukul 14.56 WIB. Terlihat, ada puluhan ahli waris yang memblokade ruas tol tersebut.
Aksi blokade itu merupakan bentuk protes dari biaya konsyinyasi atau ganti rugi lahan yang hingga kini tak kunjung dibayarkan.
Beberapa dari mereka terlihat membawa spanduk dan bendera merah putih sebagai atribut pelengkap aisi tersebut.
Akibat pemblokiran jalan tersebut, ruas Tol Cimanggis-Cibitung akses Tol Jatikarya lumpuh. Kendaraan mendadak terparkir.
Deru mesin sesekali bunyi klakson terdengar karena akses kendaraan ditutup.
Sejumlah aparat kepolisian tampak bersiaga dan mencoba mengatur arus lalu lintas di akses tol Jatikarya.
Adapun beberapa balok kayu juga terlihat tercecer di jalan. Balok itu sengaja dicecer oleh ahli waris sebagai bentuk penegasan bahwa akses tol Jatikarya tak bisa dilintasi kendaraan.
Aksi penutupan GT Jatikarya ini pun bukan kali pertama terjadi. Protes ini terus terjadi berulang kali, namun tak kunjung digubris.
Warga terus menuntut uang ganti rugi lahan karena mereka merasa bahwa sudah seharusnya apa yang menjadi hak mereka terpenuhi.
Ahli waris menduga, ada oknum yang menghambat proses pencairan uang ganti rugi lahan mereka.
Diduga, penghambatan proses pencairan itu terjadi karena pihak BPN tidak kunjung menerbitkan surat pengantar pencairan ganti rugi.
Padahal, Kementerian PUPR sudah membayar secara sukarela di Pengadilan Negeri Bekasi, sesuai dengan penetapan No.20/EKS.G/2021/PN.Bks Tanggal 2 Juni 2021 Jo. Berita Acara Teguran/Aanmaning Tanggal 15 Juni 2021 dan Tanggal 22 Juni 2021.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/10/19061331/blokade-jalan-ahli-waris-pemilik-lahan-tol-jatikarya-buka-puasa-bersama