Salin Artikel

Sosok Sopir Mobilio yang Kabur usai Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Depok, Masih Mahasiswa dan Dicari-cari Orangtua

DEPOK, KOMPAS.com - Sopir mobil Honda Mobilio bernama Andi Fathan Qaedi (22), yang menyebabkan kecelakaan beruntun di Depok, masih dalam pengejaran polisi.

Pengemudi Honda Mobilio bernomor polisi A 1450 TF itu belum menyerahkan diri sejak kejadian kecelakaan beruntun tersebut.

Kasat Lantas Polres Metro Depok, AKBP Bonifacius Surano mengungkapkan bahwa Andi Fathan Qaedi merupakan seorang mahasiswa semester 4 di Universitas Serang Raya.

Identitas tersebut diketahui dari kartu identitas pengemudi yang disita warga di lokasi kejadian.

Dalam kartu identitas juga diketahui, Andi beralamat di Jalan Melati Bintang Nomor 32, Bukit Palem, RT 001 RW 07, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

"Itu (Identitas) kami dapat berupa SIM dan KTP karena sempat diminta oleh warga yang berada di TKP. Namun, kemudian pengemudi tersebut melarikan diri," kata Bonifacius saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).

Orangtua Andi datangi kantor polisi

Setelah kecelakaan tersebut, orangtua Andi sempat mendatangi Kantor Laka Lantas Polres Metro Depok.

Bonifacius mengatakan, kedatangan mereka sebenarnya berniat ingin mengetahui kondisi anaknya beserta kendaraannya.

"Orangtuanya hadir ke kantor dengan maksud ingin tahu keadaan anaknya yang sedang mengalami laka dan ingin tahu keadaan mobilnya," kata Bonifacius.

Namun, polisi menjelaskan bahwa kronologi kecelakaan beruntun itu diduga disebabkan oleh anak mereka, Andi Fathan Qaedi.

Polisi turut menjelaskan kepada orangtua Andi bahwa anak mereka melarikan diri usai kejadian tersebut.

Pesan singkat hanya dibaca

Mendengar penjelasan polisi, orangtua Andi lantas menghubungi anaknya. Akan tetapi, Andi hanya membaca pesan Whatsapp dari ibunya dan tak membalas pesan tersebut.

"Dari kemarin hingga saat ini orangtuanya mencoba berkomunikasi dengan anaknya, tapi belum bisa," kata Bonifacius.

"Ibunya menanyakan, 'Kamu posisinya di mana nak?' Dibaca doang, tapi tidak dibalas," sambung dia.

Karena komunikasinya terputus, orangtua Andi mengaku belum dapat mendeteksi keberadaan anaknya.

Meski demikian, Bonifacius meminta orangtua Andi untuk bersikap kooperatif jika telah mengetahui keberadaan anaknya.

"Intinya ibunya atau orangtuanya ingin bantu polisi bila anaknya sudah diketahui posisinya. Kami minta tolong kerjasamanya untuk menghadirkan anaknya apabila tersambung," ujar Bonifacius.

Kronologi kecelakaan beruntun

Sebagai informasi, kecelakaan beruntun yang melibatkan mobil dan motor terjadi di Jalan Raya Bogor, Tapos, Depok, Minggu (9/4/2023) sekitar pukul 06.00 pagi.

Kecelakaan ini melibatkan tiga mobil dan tiga motor.

"Kendaraan terlibat yakni Mobil Honda Mobilio, sepeda motor Honda Scoopy, Mobil Suzuki Carry pengangkut telur, sepeda motor Honda Astrea, mobil Daihatsu Gran max, serta sepeda motor Honda Beat," ujar Bonifacius dalam keterangan tertulis, Minggu.

Ia menjelaskan, awalnya mobil Honda Mobilio yang dikendari Andi kehilangan kendali dan membentur sepeda motor Honda Scoopy.

Motor Honda Scoopy yang tertabrak kemudian menabrak pikap Suzuki Carry yang diketahui berisikan telur.

Pikap tersebut terdorong hingga naik separator dan masuk ke jalur berlawanan, lalu tertabrak mobil Daihatsu Granmax dan sepeda motor Honda Beat.

Akibat kecelakaan, banyak telur yang berserakan di Jalan Raya Bogor tersebut. Hal itu terlihat pada foto yang diterima oleh Kompas.com

Enam orang terluka

Bonifacius mengatakan, kecelakaan ini tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, terdapat enam orang yang terluka.

Berikut identitas data korban luka-luka dalam kecelakaan beruntun:

1. Seorang pria berinisial SH, pengendara sepeda motor Honda Scoopy mengalami luka robek pada alis kanan, luka memar pada wajah, luka memar pada bahu kanan.

2. Penumpang motor Honda Scoopy, seorang perempuan berinisial SPA mengalami luka memar pada punggung dan luka memar pada kepala.

3. Pengemudi mobil Suzuki Carry pick up berinisial ST mengalami luka lecet pada bibir, luka lecet pada sikut tangan kanan dan luka lecet pada punggung jari kaki kanan.

4. Pengendara sepeda motor Honda Astrea berinisial S mengalami luka lecet pada kepala, luka lecet pada kedua lutut kaki dan luka lecet pada ibu jari kedua kaki.

5. Pengemudi mobil dari Daihatsu Grand Max berinsial AP mengalami luka lecet pada kedua punggung telapak tangan, rasa sesak pada dada, serta luka memar pada lutut kaki kanan.

6. Pengendara sepeda motor Honda Beat berinisial AR mengalami luka lecet dan memar pada lutut kaki kanan, luka lecet pada lengan kanan dan kiri, luka lecet pada dagu dan rasa sesak di dada.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/11/06020351/sosok-sopir-mobilio-yang-kabur-usai-sebabkan-kecelakaan-beruntun-di-depok

Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke