Salin Artikel

Cuaca Berangin dan Berawan, Wahana Kereta Gantung TMII Ditutup Sementara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana kereta gantung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditutup sementara lantaran cuaca pada Selasa (25/4/2023) mendadak mendung dan berangin.

Padahal, sejumlah pengunjung telah rela antre untuk merasakan kereta yang berjalan di atas kabel tersebut. Menurut petugas bernama A. Sofian, kondisi tersebut bisa membahayakan penumpang.

"Ditutup sementara sampai waktu yang belum ditentukan. Kami belum tahu sampai kapan dibuka lagi," ucap Sofian di depan loket, Selasa (25/4/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi langit di lokasi memang tampak mendung. Hujan gerimis sempat mengguyur kawasan TMII dalam durasi yang cukup singkat.

Kendati demikian, angin juga terasa berembus di kawasan miniatur Indonesia tersebut. Sejumlah pengunjung pun sedikit merasa kecewa lantaran, masih beberapa penumpang yang masih bisa menikmati TMII dari kereta gantung.

"Sementara, kami menghabiskan antrean yang sudah bayar sejak tadi. Angin di atas lebih kencang dibandingkan di bawah," ucap Sofian.

Sofian belum bisa memastikan kapan loket kembali dibuka. Menurut dia, kereta akan kembali melayani penumpang saat cuaca sudah cerah.

"Kecewa sekali, karena sudah berharap dari rumah bisa naik kereta gantung. Apalagi harus jalan kaki karena kendaraan tidak boleh masuk," ucap Adi (29), karyawan swasta.

Masih tampak antrean kereta gantung di lokasi. Namun, mereka adalah yang sudah membeli tiket sebelum cuaca mendung. Adapun harga tiket dibanderol Rp 50.000 per orang.

Pada Senin-Jumat, kereta gantung beroperasi dari pukul 09.00 WIB hingga 16.30 WIB. Sementara Sabtu-Minggu dan hari libur nasional, kereta beroperasi hingga pukul 18.00 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/25/15024431/cuaca-berangin-dan-berawan-wahana-kereta-gantung-tmii-ditutup-sementara

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke