Sejak 1995, dia sudah merasakan pahit-manisnya Ibu Kota.
Supaya para perantau yang baru tiba pada Lebaran 2023 tidak mengalami nasib yang sama sepertinya, Sudarsono menyarankan agar pendatang baru mempersiapkan diri sejak dari daerah asalnya.
"Harus sudah punya keahlian," ucap pria yang sudah 28 tahun merantau tersebut saat ditemui usai mudik dari kampung halaman istrinya di Tegal, Jawa Tengah, di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2023).
Menurut Sudarsono, keahlian itu dapat mempermudah para perantau baru untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Dengan demikian, para perantau sudah bisa menghasilkan uang sebulan setelah tiba di Ibu Kota.
Dahulu, Sudarsono tidak memiliki kemampuan apa pun. Ia nekat berangkat dari Kediri menuju Jakarta bersama teman seperjuangannya.
Pada saat itu, hanya temannya saja yang sudah mempersiapkan diri.
Walhasil, ia bisa membuka warung tenda dan menjual nasi uduk di kawasan Jakarta Pusat.
"Saya dulu hanya bantuin aja, namanya masih nganggur belum dapat kerja. Bayarannya sesuap nasi dan tempat untuk tidur," ungkap Sudarsono.
Dari pengalamannya membantu teman berdagang nasi uduk, Sudarsono berhasil mendapat pekerjaan sebagai pelayan di sebuah restoran selama enam bulan.
Gajinya berkisar Rp 700.000-Rp 800.000 per bulan, yang mana menurut Sudarsono nominal itu termasuk besar pada tahun 1995.
Lantaran ingin mencari gaji yang lebih besar demi bisa hidup di Jakarta, Sudarsono kerap berganti-ganti pekerjaan.
Akhirnya, pada 2007, ia bekerja di sebuah perusahaan konstruksi. Hingga kini, ia masih bertahan di sana dengan gaji Rp 5 juta per bulan.
Senang ada pendatang baru
Sudarsono mengatakan, masih banyak pendatang sepertinya yang enggan menerima pendatang baru.
Sebab, mereka khawatir lowongan pekerjaan yang tersedia di Jakarta akan semakin menipis.
Namun, Sudarsono yang tergolong "perantau veteran" justru merasa senang dan menerima para perantau baru.
"Saya malah senang, apalagi kalau kerjanya bareng sama saya dan dia udah punya keahlian. Jadi saya kerjanya enggak terlalu berat. Ada yang bantu," ucap dia.
Ia melanjutkan, perantau yang tidak memiliki kemampuan apa pun hanya akan merasa kesulitan untuk bertahan di Jakarta.
Jika diterima bekerja pun, mereka hanya akan menyulitkan para rekan kerjanya.
"Kalau ke Jakarta belum ada pengalaman apa aja, cuma ngerecokin orang kerja aja. Saya pribadi terbuka dengan perantau asalkan mereka punya keahlian," pungkas Sudarsono.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/30/09252391/perantau-veteran-sambut-baik-warga-pendatang-baru-di-ibu-kota-asal-punya