Salin Artikel

Kisah JAAN Tangani Kasus Topeng Monyet di Jakarta, Tampung Ratusan Ekor yang Cacingan dan Tuberkulosis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Benfica menceritakan soal penanganan kasus topeng monyet di Jakarta yang dilakukan oleh lembaganya pada beberapa tahun lalu.

Setelah Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan larangan kegiatan topeng monyet di Jakarta, Benfica mengungkapkan pihaknya menerima lebih dari 180 hewan primata tersebut.

"Setelah kami medical check up, 24 persen itu ternyata tuberkulosis," ungkap Benfica saat ditemui di kawasan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (2/5/2023).

Benfica berujar, penyakit tuberkulosis sangat berbahaya dan dapat menular ke masyarakat yang menyaksikan pertunjukan topeng monyet. 

"Ini akan menjadi bahaya. Dan juga seratus persen itu semuanya yang kami dapat, itu cacingan. Nah ini juga bahaya juga. Kalau mereka menyentuh anak-anak atau yang sebagainya, mungkin saja telur cacing itu akan ada di anak-anak tersebut," ujarnya.

Terlepas dari itu, Benfica yang merupakan pendiri Jakarta Animal Aid Network ini menegaskan bahwa topeng monyet merupakan kegiatan yang identik dengan kekejaman.

Salah satu contohnya yang baru saja terjadi di wilayah Sunter Jaya, Jakarta Utara pada Minggu (30/4/2023).

Ia menerima laporan bahwa ada seorang pria yang dengan sengaja membanting monyet di depan umum.

Benfica menduga, pelaku membanting monyet dikarenakan hewan mamalia tersebut sulit diatur untuk kegiatan topeng monyet.

"Mungkin monyet sulit diatur, karena memang kalau dilihat dari monyetnya itu, sudah termasuk monyet dewasa. Karena memang itu sudah sulit diatur untuk melakukan adegan topeng monyet. Pelakunya itu kesal, lalu membanting," ungkap Benfica.

"Karena, kegiatan topeng monyet itu identik dengan kekejaman. Mulai dari kandang, mereka perlakukan seperti kandang yang sempit dan kotor. Apalagi, pelatihan. Pelatihannya itu sangat kejam sekali," tuturnya lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/03/11272561/kisah-jaan-tangani-kasus-topeng-monyet-di-jakarta-tampung-ratusan-ekor

Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke