Salin Artikel

Kesaksian Penjaga Rumah Kos di Tanjung Duren, Sempat Dengar Suara Saat Penyewa Diduga Bunuh Diri

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Asep Najili (37), penjaga rumah kos di kawasan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat mendengar suara sebelum mengetahui penyewa berinisi JHJ (25) ditemukan tewas, pada Kamis (4/5/2023).

Ahmad menyampaikan, kala itu dia tengah tertidur di kamar lantai bawah. Sekitar pukul 05.00 WIB, Ahmad mendengar suara yang mulanya disangka seekor kucing terjatuh.

"Enggak lama, pukul 05.15 WIB ada yang menelepon, anak kos (berkata) 'Bang ini ada yang jatuh'," ujar Ahmad saat ditemui di lokasi kejadian.

Ahmad lalu menanyakan siapa yang terjatuh dari lantai empat rumah kos. Lantaran si penelepon tak mengetahui, dia bergegas memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

"Pas lihat, korban sudah tergeletak di sini. Napasnya juga sudah 'hah, hah' begitu. Saya minta tolong sama anak kos buat panggilin ambulans," papar Ahmad.

Ahmad tak mengetahui penyebab JHJ terjun dari lantai empat ke lantai satu. Berdasarkan rekaman kamera CCTV, dia menyebut, korban sempat keluar dari kamarnya sebelum insiden terjadi.

"Pertama itu dia keluar kamar ke dapur, balik lagi ke kamar, terus keluar lagi. Kan di atas ada dua lorong, nah dia keluar dari lorong sebelah sana ke sini jalan, terus naik. Enggak lama jatuh," jelas Ahmad.

Menurut Ahmad, JHJ baru empat bulan menyewa di rumah kos tersebut. Korban merupakan karyawan magang di salah satu bank swasta.

"Dia orangnya baik, jujur saya ngomong. Baik, ramah, pulang kerja dia juga menyapa kalau naik ke atas. Dia juga suka ngobrol di sini sama anak kos juga main bareng," ucap Ahmad.

Ditemui secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Iptu Tri Baskoro Bintang menyatakan, JHJ tewas diduga karena bunuh diri. Korban mengalami luka di kepala bagian depan.

"Jadi yang bersangkutan ini korban terbentur kepalanya bagian depan, sehingga ada beberapa bagian yang patah seperti tangan dan juga lukanya cukup ini sehingga darah banyak yang bercucuran," ungkap Bintang saat ditemui di Mapolsek Tanjung Duren.

Dia memastikan, tak ada luka sayatan pada tubuh JHJ. Menurut Bintang hanya ada luka bekas terjatuh karena korban jatuh dari lantai empat.

"Hasil penyelidikan dari CCTV di lapangan tidak ada dugaan terkait dengan kekerasan ataupun dugaan tindak pidana terhadap korban ini," ucap Bintang.

Bintang juga menegaskan, tidak ada obat-obatan berbahaya di kamar JHJ setelah pihaknya memeriksa kamar korban. Kata Bintang, pihaknya masih terus mendalami penyebab kematian korban.

"Untuk motifnya saat ini masih pendalaman dari penyidik, penyidik masih memeriksa saksi-saksi sampai dengan saat ini untuk mengetahui motif lebih dalam lagi," jelas Bintang.

Terkini, jenazah korban berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/05/07572061/kesaksian-penjaga-rumah-kos-di-tanjung-duren-sempat-dengar-suara-saat

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke