Angka tersebut didapatkan Satuan Pelaksana Unit Penanganan Sampah Badan Air Jakarta Utara setelah melakukan kegiatan bersih-bersih limbah sampah dalam beberapa waktu terakhir.
Bukan hanya sampah, Chusaerie dalam kegiatan ini juga mengangkat tanaman eceng gondok yang berada di Waduk Pluit.
Sementara itu, ia menerangkan, limbah sampah di Waduk Pluit berasal dari sisa-sisa aktivitas warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari
"Sampah yang berada di Waduk Pluit berasal dari Kali Pakin dan Kali Gendong. Masuk ke dalam di saat debit air tinggi ataupun hujan lebat," ungkap Chusaerie.
Dengan begitu, Chusaerie berharap masyarakat Jakarta Utara, khususnya Penjaringan turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan sehingga sampah yang dibuang ke TPS hanyalah residu.
“Kami mengajak masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di saluran air. Dengan masuknya sampah ke Waduk Pluit dapat menyebabkan pencemaran dan tentunya dapat mengurangi fungsi waduk sebagai pengendali banjir," tegasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/12/11114191/60-meter-kubik-sampah-diangkut-dari-waduk-pluit-setiap-hari-tanda-masih