Salin Artikel

Keluarga korban Minta Polisi Tak Langsung Simpulkan Penusuk Lansia di Depok ODGJ

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga Rosmini berkeberatan pada pihak kepolisian yang dianggap terlalu cepat menyimpulkan bahwa pelaku penusukan yang menyebabkan lansia 61 tahun itu tewas merupakan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).

Anak Rosmini, Ardiansyah (30), mengungkapkan pelaku berinisial I (28) dalam kehidupan sehari-hari tak terlihat memiliki gangguan kejiwaan.

Dalam beberapa pertemuannya, Ardi menyebut I dapat beraktivitas normal seperti masyarakat pada umumnya.

"Keluarganya si pelaku ini bilang kalau pelaku ini ODGJ. Katanya ODGJ. Tapi kalau menurut saya itu baru klaim saja," ujar Ardiansyah kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023) malam.

"Ini enggak, saya lihat dia bebas berkeliaran kemana mana. Saya lihat dia sehat sehat saja, bisa belanja ke warung, bisa bayar, minta kembalian," sambungnya.

Untuk itu, Ardi berharap agar polisi tak langsung mengamini keterangan soal pelaku memiliki gangguan kejiwaan tanpa ada pembuktian.

Sebab, pihak keluarga Rosmini khawatir jika narasi pelaku ODGJ yang terbentu dapat membuat penyidik tak memproses I secara hukum.

"Jadi saya berharap ada pembuktian dulu, telusuri dulu. Jangan langsung dikategorikan. Kami akan terus mengawal dan melanjutkan proses hukum kasus ini," pungkas Ardi.

Diberitakan sebelumnya, Rosmini meninggal dunia usai ditusuk oleh I (28), tetangga yang tinggal di sebelah rumahnya, Kamis (18/5/2023).

Penusukan bermula ketika korban sedang berbelanja sayur di dekat rumahnya pada Kamis pagi sekitar pukul 08.30 WIB.

Tak lama kemudian, pelaku keluar dari rumahnya sambil membawa sebilah gunting dan langsung menusuk korban di bagian punggung.

"Korban ditusuk di punggung dengan gunting. Kemudian korban berlari dan pelaku mengejar" kata Fitri.

Korban yang mengalami luka tusuk di punggung kemudian terjatuh saat berusaha melarikan diri dari kejaran pelaku.

Bersamaan dengan itu, I kembali menusuk korban beberapa kali hingga mengalami luka berat di bagian punggung dan leher.

"Setelah melakukan penusukan pelaku melarikan diri ke rumahnya. Warga di lokasi langsung menolong korban, dibawa ke Rumah Sakit Citama," ungkap Fitri.

R meninggal dunia setibanya di rumah sakit. Sementara pelaku I yang bersembunyi di rumahnya langsung ditangkap oleh warga dan diserahkan ke polisi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga bahwa pelaku memiliki gangguan kejiwaan. Untuk membuktikannya, penyidik pun bakal melakukan observasi terhadap I.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/18/22472541/keluarga-korban-minta-polisi-tak-langsung-simpulkan-penusuk-lansia-di

Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke