Salin Artikel

Mengenang Heri Hartanto Korban Tragedi Trisakti, Sosok Perhatian dan Pekerja Keras

Akan tetapi, sang ibu, Lasmiati (64), masih ingat betul sosok Heri semasa hidup.

Heri Hartanto lahir di Jakarta, 5 Februari 1977. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Usia Heri dengan adik-adiknya hanya terpaut jarak satu tahun.

Heri pun tumbuh besar di daerah Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Ayah Heri diketahui merupakan pensiunan anggota militer Angkatan Darat.

Lasmiati bercerita, menjadi anak seorang anggota militer tidak membuat Heri dijauhi teman-temannya.

Heri dikenal sebagai sosok yang pandai bergaul dan sangat peduli di lingkungannya.

Heri juga sangat dekat dengan sang ibu. Setelah pulang kuliah, Heri selalu mencari Lasmiati untuk sekadar bertemu dan memastikan keadaan di rumah baik-baik saja.

"Heri selalu kalau pulang kuliah pasti ketemu saya. Jadi kalau saya lagi keluar, dia cari saya, 'Mama, mama ke mana?' Dia benar-benar mencari saya," ujar Lasmiati saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Tangis Lasmiati pecah saat menceritakan kembali sosok Heri. Ia sangat terpukul saat kehilangan putra sulungnya akibat Tragedi Trisakti.

Adapun Heri tewas di umur ke-21. Saat itu, Heri merupakan mahasiswa semester enam Universitas Trisakti jurusan teknik mesin angkatan 1995.

"Dia anak laki-laki saya satu-satunya. Jadi kalau saya ada masalah, dia pasti tanya, 'Mama kenapa?' Dia selalu tanyakan ada masalah apa," ucap Lasmiati.

"Dia dekat dengan saya, walaupun anak laki-laki, dia dekat. Saya enggak nyangka hidupnya sampai di situ. Dia selalu sayang dengan adik-adiknya," lanjut Lasmiati meneteskan air mata.

Selain perhatian, Heri juga pekerja keras. Ketika pulang kuliah, ia suka membawa Mobil Kijang Grand milik orangtuanya untuk mengantar penumpang seperti layaknya angkutan umum.

Rutenya, Cawang UKI sampai Bekasi. Heri bekerja pada malam hari, saat angkutan umum sudah tidak ada.

"Waktu itu saya punya Mobil Kijang Grand. Ketika Heri pulang kuliah, dia suka bawa penumpang dari UKI ke Bekasi, dia selalu begitu," lanjut Lasmiati.

"Di dekat UKI itu kan banyak orang yang mau pulang tapi enggak ada angkutan umum saat malam hari, jadi dia bawa penumpang itu," tambah dia.

Uang hasil mengantar penumpang kemudian ditabung untuk bekal Heri melatih sepak bola anak-anak Cempaka Putih Timur.

Selain itu, Heri juga sering mentraktir anak didik klub sepak bolanya, saat bertanding di Bogor atau Bekasi.

"Uangnya itu suka traktir teman-temannya di daerah rumah saya, Cempaka Putih Timur, itu ada klub bola anak-anak, dilatih sama dia, ditraktir, diajak bertanding ke Bekasi atau Bogor, dia yang koordinasi, sampai dibela-belain bawa penumpang itu," kata Lasmiati.

Heri Hartanto adalah satu dari empat mahasiswa Trisakti yang tewas dalam Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Tiga mahasiswa lain yang menjadi korban, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie.

Mereka tewas tertembak di dalam kampus saat mengikuti demonstrasi yang menuntut turunnya Soeharto dari jabatan presiden.

Kekejaman aparat dalam meredakan demonstrasi para aktivis waktu itu mendapat sorotan. Kejadian tersebut membuat perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar.

Puncaknya, pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto resmi mengundurkan diri dari jabatannya, serta menandai akhir dari rezim Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun.

Pada 2001, Komisi Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (KPP HAM) yang dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyimpulkan, dari bukti-bukti permulaan yang cukup, telah terjadi pelanggaran berat HAM dalam peristiwa Trisakti dan beberapa peristiwa lainnya.

Hasil penyelidikan Komnas HAM juga disampaikan kepada Kejaksaan Agung supaya segera diselidiki pada April 2002. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada titik terang.

Pengadilan Militer untuk kasus Trisakti yang digelar pada 1998 menjatuhkan putusan kepada enam orang perwira pertama Polri. Akan tetapi, para komandan sampai saat ini tetap tidak bisa dimintai pertanggungjawaban.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/19/10340161/mengenang-heri-hartanto-korban-tragedi-trisakti-sosok-perhatian-dan

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke