Salin Artikel

Pemprov DKI Didesak Perbaiki Trotoar Jalan Asia Afrika Sebelum KTT ASEAN 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membenahi trotoar yang rusak di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.

Alfred mendesak Pemprov DKI untuk segera memperbaiki trotoar lantaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 bakal digelar pada September nanti.

"KTT ASEAN 2023 akan dihelat di Jakarta Convention Center (JCC). Seharusnya trotoar di kawasan Senayan, termasuk di Jalan Asia Afrika, mendapat perbaikan," tutur dia saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).

Jalan Asia Afrika, kata Alfred, merupakan area ring 1 dari pertemuan antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN.

Dengan demikian, Jalan Asia Afrika yang berada dalam radius satu kilometer dari lokasi acara seharusnya mendapat perhatian lebih.

"Jalan Asia Afrika itu masuk ring 1 karena radiusnya hanya sekitar satu kilometer dari JCC. Jadi seluruh fasilitas umum dalam radius tersebut harus diperbaiki," beber dia.

Oleh karena itu, Koalisi Pejalan Kaki mendesak Pemprov DKI untuk mulai melakukan perbaikan trotoar itu.

Terlebih hanya tersisa kurang lebih tiga bulan sebelum KTT ASEAN 2023 berlangsung.

Alfred mewanti-wanti, jangan sampai ada tamu negara yang kepayahan saat menyusuri Jalan Asia Afrika.

Menurut dia, sangat mungkin para tamu negara itu berjalan kaki di sekitar kawasan Senayan karena memiliki waktu luang pada malam hari.

"Pembenahan harus dilakukan segera. Tamu negara biasanya memiliki jam bebas saat malam hari. Kalau mereka menggunakan trotoar di Jalan Asia Afrika dan belum diperbaiki, muka negara ini mau ditaruh mana," imbuh dia.

Sebagai informasi, Kompas.com sempat menjajal trotoar di Jalan Asia Afrika, tepatnya yang berada sederet dengan Mal Senayan City pada Jumat (19/5/2023).

Trotoar dengan lebar sekitar 1,5 meter itu sulit dilalui karena adanya pohon bambu yang tumbuh tak beraturan.

Beberapa orang bahkan harus memiringkan tubuhnya agar tak terkena daun bambu yang menjuntai.

Bahkan tak semua pejalan kaki bisa menghindarkan tubuhnya dari dedaunan itu.

Sebab, dedaunan hanya bisa dihindari ketika tak ada pejalan kaki dari arah sebaliknya yang juga menyusuri trotoar.

Ketika pejalan kaki berpapasan dengan pengguna trotoar lainnya, salah satu dari mereka harus mengalah dan menggunakan tangannya untuk menepis rimbunnya dedaunan yang memakan badan trotoar.

Tidak hanya kehadiran pohon bambu, konblok trotoar yang sebagian hilang entah ke mana turut menjadi ancaman para pejalan kaki.

Mereka rawan tersandung atau terjeblos karena hilangnya konblok menimbulkan lubang yang menganga.

Ada pula semak-semak liar yang ikut menyulitkan laju pejalan kaki. Semak itu mengganggu karena tumbuh tak beraturan di badan trotoar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/24/10045021/pemprov-dki-didesak-perbaiki-trotoar-jalan-asia-afrika-sebelum-ktt-asean

Terkini Lainnya

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke