Pembongkaran terhadap ruko tersebut dilakukan karena ada bagian yang mencaplok bahu jalan dan saluran air.
Karyawan restoran di salah satu ruko bernama Romawi (43) mengaku kecewa atas rencana pemerintah membongkar ruko di tempatnya bekerja selama 3 tahun terakhir ini.
Pasalnya, pemilik ruko akan segera mengurangi karyawan usai pembongkaran rampung.
"Seharusnya pemerintah senang karena para pengusaha memberikan lapangan pekerjaan dan kita sampai enggak kerja ke luar negeri. Kalau dibongkar begini, kami mau kerja apa?" kata Romawi dengan menggebu-gebu pada Rabu.
Dia menyadari bahwa bisa mencari pekerjaan lain. Tetapi, Romawi pesimis bisa segera mendapat pekerjaan mengingat pendidikannya yang minim.
"Jangan bongkar saja. Terus kita mau ke mana? Setelah dibongkar, kan kita harus melamar kerja lagi. Ya kalau diterima. Kan kita pendidikannya minim," ucap Romawi.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara memberikan waktu selama 4 hari mulai Jumat (19/5/2023) hingga Selasa (23/5/2023) untuk membongkar secara mandiri area yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air.
Jika tidak diindahkan, Pemkot Jakarta Utara melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) akan membongkar paksa area ruko yang melanggar izin mendirikan bangunan dan saluran air pada Rabu (24/5/2023).
Sebelum pembongkaran ini, terhitung ada 4 ruko yang membongkar secara mandiri.
Tetapi, itu hanya sekadar dudukan genset, keramik, hingga tembok yang berdiri di atas area ruko yang melanggar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/24/10580471/tolak-ruko-bosnya-yang-caplok-jalan-dibongkar-karyawan-nanti-kami-kerja