Salin Artikel

Bantah Disebut Temui Pemilik Ruko di Pluit Diam-diam, Darmadi Durianto: Bukti Lemahnya Koordinasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, membantah mendatangi pemilik rumah toko (ruko) yang mencaplok bahu jalan di Pluit secara diam-diam.

Darmadi justru heran Riang Prasetya selaku ketua RT 011/03 yang tak diberitahu atas kehadirannya ke lokasi tersebut. Ia mengaku sudah melaporkan kedatangannya itu pada kecamatan, kelurahan, dan RW setempat.

"Kenapa pak RT tak diberitahu? Itu soal koordinasi antara RW dan RT. Ini membuktikan adanya dugaan koordinasi yang lemah antara RT dan RW," tutur Darmadi, dilansir dari Tribunnews, dikutip Senin (29/5/2023).

Ia menegaskan, kehadiran dirinya bersama anggota DPRD DKI Jakarta Gani Suwondo itu dalam rangka menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

"Saya dan Pak Gani mengunjungi lokasi dalam rangka menyerap aspirasi warga dan menjalankan tugas konstitusional sebagai wakil rakyat," ucap Darmadi.

Darmadi juga membantah tudingan sebagai provokator atas aksi yang dilakukan oleh karyawan pemilik ruko tersebut. Pasalnya, kata Darmadi, ia datang justru sehari setelah bangunan itu dibongkar, yaitu Kamis (25/5/2023).

"Kami diminta untuk datang dan sebagai wakil rakyat kita tentu harus menyerap aspirasi rakyat. Apalagi mitra saya di DPR adalah kementerian koperasi dan UMKM," ucap Darmadi.

Singgung tugas wakil rakyat

Darmadi menyinggung tugas pokok dan fungsi sebagai anggota DPR atas tindakannya itu. Menurut dia, setiap anggota DPR baik secara individu dan kelembagaan wajib untuk menyerap aspirasi yang ada di tengah masyarakat.

"Kalau saya dianggap provokator, mungkin yang bersangkutan belum memahami tupoksi anggota DPR itu apa," ungkap Riang.

"Sekali lagi saya dan pak Gani dalam kapasitas sebagai wakil rakyat yang harus memiliki kepekaan terhadap kondisi warganya," kata dia.

Sebaik-baik seorang pemimpin, kata Darmadi, yaitu pribadi yang mau bersabar, bijak dan mendengarkan berbagai macam problem yang terjadi di tengah warganya.

Hakikat seorang pemimpin adalah melayani dan mendengarkan, pemimpin jangan kaya raja yang hanya mau dilayani saja," kata Darmadi.

Terungkap dari keterangan Riang

Kehadiran dua wakil rakyat menemui para pemilik ruko yang melanggar aturan itu pertama kali diungkapkan oleh Riang Prasetya. Ia sejak awal memprotes keras deretan ruko pencaplok fasilitas umum itu.

Sebagai ketua RT setempat, ia mempertanyakan apa kepentingan dua anggota dewan tersebut. Terlebih, tidak ada komunikasi yang terjalin kepada Riang.

"Saya sesalkan kedua anggota Dewan yang mendatangi langsung pihak pemilik ruko, tanpa memberitahukan maksud kedatangannya kepada saya selaku Ketua RT setempat," kata Riang, Sabtu (27/5/2023).

Riang berharap, anggota dewan yang menemui pemilik ruko itu tak memolitisasi dan membuat permasalahan bangunan ruko yang melanggar aturan penyelenggaraan penataan ruang itu semakin keruh.

"Harus diketahui bahwa permasalahan ini sudah ranah pemerintah, jadi jangan ada pihak-pihak yang membuat kisruh dan berpotensi untuk dipolitisasi," ucap Riang.

"Karena permasalahan pelanggaran bangunan sudah ditangani oleh pemerintah dan saat ini sudah berjalan proses penertibannya. Makanya, saya berharap Pak Gani Suwondo tidak membuat kisruh keadaan," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/29/15161351/bantah-disebut-temui-pemilik-ruko-di-pluit-diam-diam-darmadi-durianto

Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke