Ketua RT 001/RW 04 Kelurahan Duren Sawit bernama Ramli mengungkapkan, posko pengungsian itu didirikan di sana pasca-kebakaran terjadi.
"Mereka langsung terjun ke lokasi dan koordinasi dengan RT untuk mendirikan tenda," ungkap Ramli di lokasi, Rabu (31/5/2023).
Tidak lama setelah tenda didirikan, warga korban kebakaran langsung mengungsi. Bantuan pun disalurkan.
Bantuan yang disalurkan berupa paket sembako, nasi kotak, susu, diaper, tikar, dan selimut. Nasi kotak diberikan tiga kali sehari.
"Bantuan yang disalurkan berasal dari BPBD DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia (PMI), Baznas DKI Jakarta, Dinas Sosial, dan warga setempat," kata Ramli.
Pengungsi butuh seragam sekolah dan susu
Ramli mengatakan, pihaknya terbuka bagi warga di luar RT 001/RW 04 Kelurahan Duren Sawit yang ingin memberikan bantuan.
Mereka bisa langsung mengunjungi posko pengungsian di Jalan Lingkar Duren Sawit. Bantuan apa pun akan diterima.
Namun, saat ini jenis bantuan yang paling dibutuhkan adalah seragam sekolah dan susu balita. Sebab, ada sembilan siswa SD dan 12 siswa SMP yang terdampak kebakaran.
"Yang sangat diperlukan saat ini adalah seragam anak sekolah dan susu balita," ujar Ramli.
Adapun 25 lapak pemulung semipermanen di Jalan Lingkar Duren Sawit habis dilahap api pada Selasa dini hari.
Setelah kurang lebih empat jam berkobar, api dinyatakan padam pukul 07.15 WIB. Imbas kebakaran itu, satu orang tewas, sedangkan empat warga lainnya mengalami luka bakar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/05/31/18143031/kebakaran-lapak-pemulung-di-duren-sawit-warga-mengungsi-di-posko-bpbd