Dia berharap, pembuang sampah di TPS liar tersebut dikenai sanksi.
"Ya kasih efek jera kalau bisa, kan biar trotoar ini bagus, bisa dilewati pejalan kaki," kata Dian kepada Kompas.com, Senin (5/6/2023).
Dian berharap, pemerintah setempat mengambil tindakan agar ke depan, trotoar itu digunakan sebagaimana mestinya.
Sebab, sebagai pengguna jalan, Dian merasa terganggu dengan sampah yang berserakan di trotoar tersebut.
"Kadang lewat sini juga tahan napas, jalan minggir karena kan enggak bisa lewat ini, ketutup," ucap dia.
Selain masalah trotoar menjadi tidak ramah pejalan kaki, menurut Dian, bau tak sedap juga menganggu lingkungan.
"Kalau bau itu pasti, apalagi ini di dekat jalan raya yang kena angin," ucap dia.
Dian berharap, pembuang sampah sadar bahwa trotoar tersebut diperuntukan bagi pejalan kaki.
Sebelumnya, pihak Kelurahan Wanasari memastikan akan memasang kamera CCTV di sekitar trotoar Pasar Induk Cibitung.
Lurah Wanasari Sarkum mengatakan, kamera CCTV akan dipasang karena area di sana sering dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kemudian, nanti kami akan pasang CCTV untuk memantau, karena memang beberapa titik di Kelurahan Wanasari sudah efektif penggunaan CCTV ini," kata Sarkum.
Sarkum menjelaskan, keberadaan tumpukan sampah membuat lingkungannya menjadi kumuh. Terlebih, Jalan Bosih Raya merupakan akses utama masyarakat.
Sarkum menduga, tumpukan sampah di samping Pasar Induk Cibitung dibuang warga tidak bertanggung jawab saat berbelanja ke Pasar Induk Cibitung.
Dengan dipasangnya kamera CCTV dan lampu penerangan, lanjut Sarkum, aktivitas warga yang tidak tertib itu bisa dipantau.
"Kami berharap mereka merasa diawasi ya, sehingga tidak melakukan tindakan itu lagi dan lingkungan tersebut menjadi bersih, sesuai dengan fungsinya, yaitu trotoar untuk pejalan kaki," tutur Sarkum.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/05/15155181/trotoar-pasar-induk-cibitung-jadi-tps-liar-warga-minta-pembuang-sampah