Salin Artikel

Kala Pegawai Dua "Pet Shop" Jadi Korban Hipnotis WNA dalam Satu Waktu

Saat itu, sepasang warga negara asing (WNA) terduga pelaku, melakukan percobaan pencurian dengan modus hipnotis dan penukaran uang.

Ini merupakan kali kedua Untung Pet Shop didatangi pelaku hipnotis, peristiwa pertama disebut terjadi beberapa tahun lalu. Saat itu Untung Pet Shop mengalami kerugian Rp 1,8 juta.

Pada kejadian pertama, yang beraksi ialah seorang WNA berperawakan orang tua.

"Tidak sampai Rp 2 juta waktu itu hilangnya, lebih kurang Rp 1,8 juta. Kalau yang sekarang enggak ada yang hilang karena para bule gagal hipnotis," terang Didan (20) selaku pegawai toko itu di lokasi, Senin (5/6/2023).

Modus kejahatan serupa juga pernah terjadi di toko perlengkapan hewan peliharaan lain di wilayah tersebut.

Didan berujar, pencurian di toko itu terjadi dihari yang sama, setelah kejadian di Untung Pet Shop.

Toko tempat Didan bekerja memang mengalami kerugian yang cukup banyak, meski tidak seberapa jika dibandingkan dengan toko lainnya itu.

"Pet shop lainnya, dekat sini juga, pernah kehilangan sampai Rp 5 juta," kata Didan.

Menurut Didan, peristiwa WNA melancarkan hipnotis di Untung Pet Shop terjadi beberapa tahun lalu, saat seorang rekannya yang sedang berjaga seorang diri.

"Teman saya lupa kapan, pokoknya beberapa tahun yang lalu kejadiannya, sudah agak lama. Pokoknya waktu itu kehilangan Rp 1,8 juta," terang Didan.

Saat itu, WNA tersebut menanyakan banyak pertanyaan dengan bahasa Inggris secara cepat.

"Sengaja nanya-nanya dulu buat ngalihin perhatian, terus pura-pura manggil penerjemah, enggak tahunya ngehipnotis teman saya," jelas Didan.

Di sela-sela pertanyaan, teman Didan sempat diminta untuk menukarkan uang.

Kala itu, WNA tersebut ingin menukarkan lembaran uang lama dengan cetakan baru.

Ia tidak mengetahui pasti kapan hipnotis terjadi. Pasalnya, saat sudah sadar, WNA itu sudah pergi.

"Ternyata setelah kehilangan (pencurian) di sini, pet shop lain juga kehilangan, dia Rp 5 juta. Lokasinya enggak jauh dari toko ini," ucap Didan.

Kejadian itu menjadi pelajaran bagi Didan dan rekannya. Mereka tidak ingin kejadian itu terulang.

Kini, mereka selalu waspada jika ada WNA yang datang untuk belanja.

Kesiagaan Didan dan rekannya diuji pada Jumat lalu ketika sepasang WNA tiba sekitar pukul 18.28 WIB.

Mereka berhasil menggagalkan aksi hipnotis lantaran modus yang dilakukan dua WNA itu persis seperti yang dialami teman Didan.

"Intinya modus nanya-nanya dulu. Teman saya juga sudah perkirakan ini pasti ujung-ujungnya minta tukar uang, tahunya benar modusnya sama," kata Didan.

Mulanya, rekan Didan bekerja sendiri saat dua WNA itu datang. Mereka langsung menanyakan soal barang yang dijual di toko itu menggunakan bahasa Inggris.

Mereka juga ingin menukarkan selembar uang Rp 100.000 cetakan lama ke cetakan baru.

Mengingat pernah memiliki pengalaman serupa, ia langsung berteriak memanggil Didan yang sedang berada di kamar mandi.

Ia juga sambil berjaga-jaga agar dua WNA itu tidak mencuri apa pun.

"Pas saya keluar dari kamar mandi, para bule itu langsung kabur. Sebenarnya dia udah tau mereka mau hipnotis karena pernah kejadian, dan modusnya sama," kata Didan.

Saat dua WNA itu kabur, Didan dan rekannya mengintip dari pintu toko.

Mereka melihat dua WNA itu masuk ke dalam mobil berwarna abu-abu yang terpakir hanya sekitar 2 meter dari toko, dan langsung menancap gas.

Atas kejadian ini, mereka masih enggan melapor ke Polsek Duren Sawit karena tidak ada barang dan uang yang berhasil dicuri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/06/17350151/kala-pegawai-dua-pet-shop-jadi-korban-hipnotis-wna-dalam-satu-waktu

Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke