Kini, trotoar di depan Gedung Kedubes AS sudah bisa dilewati dengan leluasa oleh para pejalan kaki tanpa ada penghalang apa pun di sana.
Sebelumnya, trotoar tersebut ditutup dengan besi, barrier, dan kawat berduri sehingga tak bisa dilewati pejalan kaki.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, penutupan trotoar di depan kedubes AS sudah berlangsung lama, tepatnya pada era kepemimpinan Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Dari zaman Pak Jokowi sebagai Gubernur DKI. Kami sudah menyampaikan itu kepada Pemprov DKI Jakarta agar fasilitas publik yang merupakan hak dasar pejalan kaki harus dibuka yang di depan Kedubes AS," ujar Alfred saat dihubungi, Selasa (6/6/2023).
Alfred mengatakan, penutupan trotoar itu terjadi saat Kedubes AS direnovasi pada 2013.
Namun, penutup trotoar di depan Kedubes AS pada saat itu tidak begitu berlebihan.
Pemprov DKI diminta turun tangan
Karena sudah ditutup begitu lama, Alfred pun memprotes dan meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk turun tangan.
Ia ingin Pemprov DKI membuka komunikasi dengan Kedubes AS soal penutupan trotoar.
"Kami berharap ada solusi yang segera diambil tindakan oleh Pemprov DKI Jakarta atau Kemenlu untuk berkomunikasi dengan pihak Kedutaan Amerika," ujar Alfred.
Gayung bersambut, Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Bina Marga DKI Wiwik Wahyuni mengatakan, pihaknya meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengatasi persoalan tersebut.
"Dinas Bina Marga akan berkoordinasi dengan unsur Pemprov DKI Jakarta terkait dan juga dengan Kemenlu RI dan Kedubes AS untuk mendapatkan solusi teknis terbaik bagi semua pihak," ucap Wiwik, Selasa.
Dubes AS bersedia bongkar penutup trotoar
Protes keras dan keberatan dengan penutupan trotoar mendapat respons dari pihak Kedubes AS.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim bersedia membuka penutup trotoar di depan kantornya.
Lewat akun Twitter resminya @USAmbIndonesia, Sung Y Kim menyatakan bahwa dia dan jajaran Kedutaan Besar AS menyambut baik keinginan warga untuk menggunakan fasilitas umum.
"Aksesibilitas, keamanan, dan walkability adalah faktor pertimbangan penting untuk kota besar seperti Jakarta," ujar Sung Y Kim seperti dikutip pada Selasa.
"Kami menyambut baik dan menantikan kerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk pembukaan kembali trotoar di depan Kedubes AS," sambungnya.
Setelah mendapat respons positif dari Sung Y Kim, Pemprov DKI Jakarta menggelar rapat bersama Kedubes AS, Kementerian Luar Negeri, dan Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya pada Rabu (7/6/2023).
Dalam rapat itu, telah disepakati bahwa trotoar di depan Gedung Kedubes AS akan dibuka sehingga bisa dilewati pejalan kaki.
Trotoar dibuka
Selang beberapa hari kemudian, akses trotoar di depan Gedung Kedubes AS akhirnya dibuka.
Pantauan Kompas.com, beton pembatasan yang sebelumnya diletakan di atas trotoar untuk menghalau pejalan kaki sudah diangkut.
Trotoar itu dikembalikan sesuai fungsinya. Pejalan kaki di Jalan Medan Merdeka Selatan bisa berjalan dengan leluasa di atas trotoar depan Kedubes AS.
Meski begitu, petugas keamanan kantor Kedubes AS tetap berjaga di sisi trotoar. Mereka tampak memperhatikan setiap pejalan kaki yang melintas.
Kondisi ini berbeda dari sebelumnya, ketika akses trotoar di depan Kedubes AS ditutup.
Pejalan kaki tak dapat melintas karena terhalang oleh beton dan harus berjalan di bahu jalan.
Petugas keamanan juga selalu meminta pejalan kaki yang melintas di trotoar untuk berpindah jalur ke bahu jalan ketika berada di depan kantor Kedubes AS.
(Penulis: Tria Sutrisna, Muhammad Isa Bustomi | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Irfan Maullana, Nursita Sari, Jessi Carina).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/10/14570101/penantian-panjang-selama-10-tahun-trotoar-di-depan-gedung-kedubes-as
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.