BEKASI, KOMPAS.com - Penjual hewan kurban di Kota Bekasi, Ardi (50) merasakan adanya peningkatan penjualan pada Idul Adha tahun ini.
Walau masih ada waktu dua pekan sebelum Idul Adha, Ardi sudah menjual 150 sapi lokal dari total 200 sapi.
"Kalau tahun kemarin itu sedikit (turun), cuma tahun ini ya agak mending, ada penaikan dari tahun kemarin. Sekitar 30-40 persen dari tahun kemarin sudah ada peningkatan," kata Ardi saat ditemui di lapaknya di Jalan Baru Underpass, Bekasi Timur, Rabu (14/6/2023).
Ia akan terus menambah stok apabila nantinya H-7 Idul Adha persediaan sapi kurbannya sudah ludes terjual.
Ardi mematok harga sapi kurbannya bervariasi, mulai Rp 16 juta hingga Rp 36 juta, tergantung bobotnya.
"Di sini itu bobotnya dari 200 kilo sampai ada 450 kilo yang harganya lebih tinggi, Rp 16 juta itu untuk yang 200 kilo lebih," ujar dia.
Biasanya, kata Ardi, sapi yang memiliki bobot ringan dibeli oleh anak-anak sekolah dari hasil patungan.
"Harga itu berdasarkan bobot, biasanya sekolahan, sekolah siswa pada patungan (untuk harga Rp 16 juta)," ujar dia.
Harga tersebut sudah termasuk biaya lapak, biaya pakan sapi, sampai biaya pengiriman atau ongkos kirim.
"Biaya perawatan sudah ditanggung sini, sudah termasuk harga, dari ongkir semuanya, sudah bebas (tinggal menerima)," ujar Ardi.
Ardi sudah puluhan tahun berjualan hewan kurban di Kota Bekasi, usaha turun temurun di keluarganya.
Oleh karena itu, biasanya pembeli hewan kurban di lapak Ardi merupakan langganannya dari tahun ke tahun.
"Yang membeli ini rata-rata langganan, rata-rata yang beli karyawan kantor. Tapi belum punya langganan yang dari pedagang usaha, rata-rata pegawai yang punya gaji tetap," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/14/12582511/150-sapi-terjual-pedagang-hewan-kurban-di-bekasi-akui-ada-peningkatan