JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar hewan penular rabies (HPR), misalnya kucing dan anjing, di wilayah Provinsi DKI Jakarta belum disuntik vaksin anti-rabies.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya menargetkan 43.000 ekor HPR dapat divaksin anti-rabies.
Namun, baru 37,7 persen atau 16.211 ekor yang sudah divaksinasi.
"Target vaksinasi 43.000 ekor. Realisasi sampai saat ini kurang lebih 37,7 persen," ujar Eliawati saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).
Eliawati tidak menjelaskan secara terperinci penyebab 26.789 ekor HPR di Jakarta belum disuntik vaksin anti-rabies. Dia hanya mengatakan bahwa Dinas KPKP masih terus menggencarkan vaksinasi untuk mencegah merebaknya penularan rabies.
Hingga kini, sudah 3.146 ekor anjing yang disuntik vaksin anti-rabies, sedangkan kucing sebanyak 13.280 ekor. Tidak dijelaskan capaian vaksinasi terhadap HPR lain, misalnya monyet atau kera.
Selain vaksinasi, pencegahan wabah rabies juga dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menyiagakan rumah sakit untuk penanganan pasien tertular.
Kepala Seksi (Kasi) Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama mengatakan, terdapat dua rumah sakit pemerintah yang menyediakan vaksin anti-rabies untuk pasien.
"Tentunya menyiagakan rumah sakit yang menyediakan vaksin anti-rabies. Ada dua rumah sakit pemerintah di DKI, yaitu RSUD Tarakan di Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara," ujar Ngabila saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).
Untuk diketahui, DKI Jakarta merupakan daerah dengan risiko penularan rabies tergolong tinggi.
Eliawati berujar, sejatinya Jakarta merupakan daerah yang ditetapkan bebas dari rabies.
Penetapan ini sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor 566/Kpts/PD.640/10/2004 tentang Pernyataan Provinsi DKI Jakarta Bebas Rabies.
"Walau demikian, Provinsi DKI Jakarta tetap merupakan daerah risiko tinggi terhadap penularan rabies," ujar dia kepada awak media, Minggu (18/6/2023).
Menurut Suharini, Ibu Kota tetap berisiko tinggi lantaran berbatasan dengan daerah endemis rabies, yakni Bodetabek.
Selain itu, hewan penular rabies (HPR) juga bisa dengan mudah memasuki DKI Jakarta.
"Karena (Jakarta) berbatasan dengan daerah endemis dan lalu lintas HPR yang tinggi ke wilayah DKI Jakarta," ucap dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/20/16494551/sebagian-besar-kucing-dan-anjing-di-jakarta-belum-divaksin-anti-rabies