Salin Artikel

Ada Sekolah di Bawah Tol Cawang-Pluit, Warga: Muridnya Anak Kolong

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Pondok Domba Kolong, demikian nama yang tertulis pada bangunan di bawah kolong Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit Kilometer 17, Jelambar Baru, Jakarta Barat.

Sekolah Pondok Domba berada di antara hunian tak laik milik warga, yang dibangun di kolong jalan tol.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tembok sekolah dicat dengan berbagai karakter hewan, rumah, rumput, hingga sungai di atas bukit. Sementara di sisi kiri, terdapat pintu kecil berkelir merah.

Menurut warga berinisial I (63), sekolah itu diperuntukkan bagi anak-anak kolong.

"Orang-orang yang sekolah di situ ya orang-orang sana. Yang sekolah, anak-anak kolong saja," ujar I kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

I menuturkan, sekolah itu kerap didatangi beberapa orang bermobil mewah.

Mereka yang datang juga membagikan sembako kepada warga. Namun, I tak mengetahui siapa orang-orang tersebut.

Sementara itu, warga kolong bernama Budi (bukan nama sebenarnya) menyampaikan, pengurus sekolah membiarkan anak-anak tak mampu yang tinggal di kolong tol mendapatkan pendidikan di sana.

"Sekolah Pondok Domba kan (pengurusnya) Nasrani, karena kita kan eggak melihat suku agama ya. Jadi orang Nasrani ini membela untuk menahan pembongkaran," kata Budi.

"Karena kan sekolah ini dia (pengurus sekolah) yang biayain sampe SMP, SMA, kuliah," lanjutnya lagi.

Sebelumnya, Kompas.com telah berupaya menemui salah satu pengurus Sekolah Pondok Domba bernama Indah. Akan tetapi, saat ditemui, Indah enggan memberikan pernyataan apa pun.

Pemkot Jakarta Barat buka suara

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat I, Junaedi mengatakan, pihaknya telah memanggil pengurus Sekolah Pondok Domba. Itu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut soal sekolah tersebut.

"Di awali dengan kami lakukan pendataan benar atau tidak di situ ada sekolah. Ketika benar ada sekolah, sekolah itu berizin atau tidak, begitu," ungkap Junaedi saat dikonfirmasi.

Berdasarkan pendataan, tercatat 70 siswa yang bersekolah di Sekolah Pondok Domba. Mereka terdiri dari siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

Selain melakukan pendataan, pihaknya juga memanggil para relawan yang mengajar di sekolah ini.

Saat ditanya berkait relokasi sekolah, dia menyebut hal itu bukan wewenang Sudin Pendidikan.

"Kalau bicara bakal dipindah atau bagaimana tentu bukan urusan Sudin Pendidikan ya. Tapi ketika itu ada sebuah kebijakan dipindahkan, kami akan ikut serta melakukan atensi kepada mereka," terang Junaedi.

"Apa atensinya? Tentu kita arahkan jangan sampai ada anak-anak kita di sana. Walaupun anak-anak sekolah yang tidak berizin, mereka harus kita beri perhatian," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/23/13042421/ada-sekolah-di-bawah-tol-cawang-pluit-warga-muridnya-anak-kolong

Terkini Lainnya

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke