Salin Artikel

Saat Ganjar Blusukan di Warakas, Makan Lontong Sayur, sampai Dipakaikan Kemeja Kotak-kotak Jokowi-Ahok

Lokasi yang ia kunjungi yakni Pasar Anyar Bahari di Warakas, Tanjung Priok. Ia tiba pukul 07.40 WIB.

Ada beberapa hal yang dilakukan oleh Ganjar selama blusukan di Pasar Anyar Bahari, salah satunya berinteraksi dengan pedagang.

1. Berinteraksi dengan warga

Setibanya di Pasar Anyar Bahari, Ganjar disambut dengan meriah oleh orang-orang yang berada di sana.

Ia sempat berinteraksi dengan mereka melalui senyuman, serta sapaan hangat terhadap warga yang ingin bersalaman dengannya.

2. Ditawari daging ayam

Di tengah-tengah kegiatan blusukan, ada seorang penjual daging ayam yang menawarkan dagangannya.

“Pak Ganjar enggak beli ayam?” kata salah satu pedagang pasar.

Namun, Ganjar menolaknya. “Enggak, mahal katanya,” seloroh Ganjar sambil tersenyum.

Pedagang ayam tersebut kemudian bercerita bahwa dalam beberapa bulan terakhir, ia banyak merugi karena permintaan masyarakat yang kurang.

“Rugi kok masih dagang?” tanya Ganjar.

“Ya namanya kebutuhan, Pak,” jawab pedagang pasar itu.

3. Naik perahu getek

Ganjar naik perahu getek saat hendak berpindah tempat dari satu titik ke titik yang lain ketika ia mengecek harga di pasar tersebut.

Dengan memakai kemeja putih, Ganjar membungkukkan badan untuk menaiki perahu tersebut.

Lalu, dia duduk dengan santai dengan Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah dan yang lainnya.

4. Mendapat kemeja suvenir Pilkada DKI Jakarta 2012

Ganjar sempat berbincang dengan salah seorang lanjut usia (lansia) yang merupakan pedagang pasar, yakni Sugianti (72).

Sugianti tidak hanya sekadar berbincang, ia juga sempat bersalaman, bahkan memeluk Ganjar.

Ia juga memberikan kemeja kotak-kotak kepada Gubernur Jawa Tengah itu.

Sugianti mengatakan, kemeja kotak-kotak itu merupakan kenang-kenangan ketika Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menjadi salah satu kontestannya.

Setelah itu, ia memakaikan kemeja kotak-kotak tersebut ke Ganjar.

5. Diberi wejangan oleh pedagang lansia

Setelah memberikan dan memakaikan kemeja kotak-kotak ke tubuh Ganjar, Sugianti memberikan wejangan seandainya Ganjar terpilih sebagai presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang.

"Biar jadi Presiden. Jangan lupa sama rakyat, biar bisa meneruskan apa cita-cita Pak Jokowi. Harus adil ke rakyat," kata Sugianti yang merupakan pengagum Bung Karno.

Perempuan asal Gunung Kidul itu juga memberi pesan kepada Ganjar agar tidak lupa dengan Pasar Anyar Bahari.

"Jangan lupa injak pasar sini walaupun satu menit saja, tolong, kalau nanti jadi Presiden. Saya selalu di hati Pak Jokowi, Pak Ganjar, Ibu Megawati. Salam dari Gunung Kidul," ucap Sugianti.

6. Telepon Heru Budi

Ganjar menelepon Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta Heru Budi Hartono di tengah blusukan.

Momen itu terjadi ketika Ganjar sedang berdialog dengan pedagang pasar.

Kompas.com tidak dapat mendengar isi percakapan keduanya dengan jelas.

Sebab, pada saat yang sama, relawan dan para pedagang di sekelilingnya terus berteriak "Ganjar Presiden Indonesia".

Hanya beberapa kalimat yang terdengar, antara lain "Assalamualaikum" dan "saya lagi dengan masyarakat di pasar."

Ganjar juga sempat menanyakan keberadaan Sekda DKI Joko Agus Setyono. Nampaknya, Joko tidak berada di dekat Heru sehingga Ganjar menutup teleponnya.

Kemudian, Ganjar mencoba menelepon Joko langsung menggunakan ponselnya.

Tetapi, tidak kunjung diangkat sehingga ia melanjutkan perbincangan kembali dengan para pedagang.

7. Sempat "berdebat" dengan pedagang

Ganjar sempat "berdebat" dengan salah satu pedagang lontong sayur padang bernama Melda (53).

Awalnya, Melda curhat ke Ganjar soal situasi Pasar Anyar Bahari yang semakin sepi. Situasi itu tentunya kurang menguntungkan para pedagang.

Ganjar lantas menjawab curhatan Melda dengan kelakar.

"Ini kok ramai banget?" kata Ganjar.

Dengan nada setengah merajuk, Melda meluruskan kelakar Ganjar.

Ia menyebut, pasar ramai hanya karena kehadiran Ganjar.

"Ini kan karena ada Bapak. Kalau enggak ada, belum tentu pada ke sini," ujar Melda yang diiringi tawa oleh orang-orang yang menyaksikan interaksi itu.

Ia kemudian menunjuk dirinya sendiri sebagai contoh.

"Saya (awalnya) pedagang baju, Pak. Dari pandemi sampai sekarang (enggak laku), sampai akhirnya lari (menjual makanan)," ujar Melda.

"Bajunya masih ada. Dibilang bangkrut banget sih enggak. Cuma jadi terlalu slow jualannya," kata dia.

Melda mengungkapkan, ia biasa membeli baju di Pasar Tanah Abang.

Namun, pedagang di Pasar Tanah Abang sendiri memiliki toko daring. Inilah yang membuat orang-orang seperti Melda kalah saing.

Ganjar kemudian memberikan solusi agar toko daring Melda tidak hanya berjualan baju, tetapi juga lontong sayur padang.

Namun, Melda tampak tak puas dengan solusi dari Ganjar.

"Saya ikut (jualan makanan) online? Harganya yang kalah. Terus kita untungnya dari mana? Kita saja kalah di modal," ujar Melda.

Ganjar menimpali lagi. Menurut dia, menekuni berjualan secara daring bukanlah berbicara menang atau kalah dengan saingan.

Berjualan daring merupakan bentuk dari memanfaatkan peluang sebaik mungkin.

Melda lagi-lagi tak menerima saran itu. Otomatis, Ganjar langsung mengalah.

"Ya sudah, kalau begitu saya mengalah. Ya sudah, jualan di sini saja," ujar Ganjar diiringi tawa.

Diskusi terus berjalan sampai Ganjar menerima telepon dari Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono.

8. Mengadukan biaya retribusi yang memberatkan pedagang

Joko menelepon Ganjar setelah sebelumnya tidak bisa dihubungi.

Telepon diangkat dan Ganjar langsung menyampaikan sejumlah persoalan yang dihimpun dari pedagang, salah satunya soal retribusi yang dinilai terlalu memberatkan pedagang.

"Ini saya lagi di Pasar Anyar Bahari. Permasalahan pertama, mereka (pedagang menyampaikan) pembayaran retribusi itu berat. Boleh enggak diringankan?" kata Ganjar.

"Enggeh," ujar Joko di ujung telepon.

9. Makan lontong sayur

Momen blusukan ini ditutup dengan Ganjar yang sarapan lontong sayur Padang sambil berdialog dengan para pedagang pasar.

Dia duduk di bangku panjang berukuran kecil. Di depannya, ada meja dengan ukuran serupa yang tersedia air mineral, kopi hitam, bakwan, hingga tisu.

"Kebetulan di rumah dinas saya yang di Semarang, di sebelahnya ada lontong sayur Padang. Orang Minang juga yang jual. Rasanya mirip banget dengan yang ada di sini," tutur Ganjar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/25/07213791/saat-ganjar-blusukan-di-warakas-makan-lontong-sayur-sampai-dipakaikan

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke