Salin Artikel

Pelintasan Sebidang Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Pengemudi Ojek Khawatirkan Pangkalan Mereka

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penutupan pelintasan sebidang jalur kereta api Stasiun Pasar Minggu, di Jalan Masjid Al-Makmur menuju Condet dan sebaliknya, membawa kekhawatiran sejumlah pihak, termasuk para pengemudi ojek pengkolan yang nongkrong di pintu belakang stasiun.

Mereka khawatir penutupan akan berimbas pada penggusuran pangkalan ojek yang sudah bertahun-tahun ada di sana.

"Efeknya ini pangkalan jadi digusur juga, kan mau dibikin jalan tembus sampai Poltangan. Intinya saya bilang, orang yang nyari duit jadi enggak bisa. Kalau jalanan ditutup, kita digusur, mau cari duit ke mana?" ujar salah satu pengemudi ojek stasiun, Wahyudi, saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (25/6/2023).

Apalagi, lanjut Wahyudi, tidak semua teman-temannya berminat untuk beralih jadi mitra ojek daring.

"Buat kami nyari duit jadi terbengkalai, mau daftar online pun susah, kayak teman saya enggak punya HP. Kalau saya sih enggak tertarik online," tutur dia.

Kendati begitu, Wahyudi juga mengakui bahwa penutupan pelintasan membawa dampak baik, yakni berkurangnya kemacetan dan angka kecelakaan di sekitar Stasiun Pasar Minggu.

"Ya, mengurangi kecelakaan sih. Tapi buat teman kami yang ngojek ini jadi susah, nanti jadi nambah pengangguran," ujar dia lagi.

Hal serupa juga disampaikan pengemudi ojek bernama Nichan (47), yang menganggap penutupan pelintasan berdampak baik untuk mengurangi kemacetan.

Belum lagi, kata Nichan, setiap terjadi macet selalu diwarnai percekcokan antar-pengendara, sehingga merepotkan para pengemudi ojek untuk melerai.

"Ketika macet teman-teman ojek yang repot mengatur lalu lintas, enggak berdiam diri aja. Bahkan sering terjadi kesalahpahaman antarpemotor, cekcok, enggak ada yang mau mengalah, kakinya kelindes motor, klakson berisik, ada yang nyalip, kita juga yang misahin di sini," kata Nichan.

Menurut dia, jika perlintasan ditutup, hal ini akan sangat membantu mengurangi kemacetan dan menjaga keamanan antar pengguna motor.

"Kalau ditutup buat kita agak enak, mengurangi kemacetan, mengurangi risiko kemananan dan jadi nyaman," ujar Nichan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/06/25/17472651/pelintasan-sebidang-stasiun-pasar-minggu-akan-ditutup-pengemudi-ojek

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke