Salin Artikel

"Preorder" iPhone hingga Umrah Murah First Travel, Ini Deretan Penipuan Skema Ponzi yang Banyak Makan Korban

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan yang berkedok keuntungan fantastis kembali terjadi. Kali ini, si kembar Rihana-Rihani menipu belasan korban dengan modus preorder iPhone hingga Rp 35 miliar.

Setidaknya, terdapat lebih dari 18 laporan polisi soal tindak pidana yang dilakukan si kembar. Laporan polisi itu berasal dari beberapa daerah di Indonesia sejak Juni 2022.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, modus penipuan yang digunakan oleh Rihana dan Rihani berdasarkan skema ponzi.

Pada dasarnya, skema ponzi adalah penipuan investasi yang sistem pengembalian bagi investor dibayarkan dari uang yang diambil dari investor yang baru masuk.

Ponzi ini mirip dengan skema piramida di mana keduanya secara mendasar menggunakan dana investor baru untuk membayar investor yang sudah lebih dulu ada.

Berikut deretan penipuan yang pernah terjadi dengan menggunakan skema ponzi. Tak tanggung-tanggung, kerugian para korbannya capai miliaran rupiah:

? Preorder iPhone Si Kembar

Rihana-Rihani menipu korban dengan cara preorder iPhone dengan total kerugian kurang lebih Rp 35 miliar. Mereka menawarkan produk dari reseller ke reseller.

Rentang kerugian yang dialami korbannya antara Rp 200 juta hingga Rp 800 juta. Rihana-Rihani memikat korban dengan menawarkan produk yang selisihnya mencapai Rp 3 juta

Jika harga yang tertera Rp 12 juta, Rihana-Rihani menawarkan ke pembeli dengan harga Rp 9 juga dengan bujuk rayunya.

Mulanya, Rihana-Rihani masih lancar memenuhi permintaan produk dari para reseller. Namun, hingga rentang waktu tertentu, Rihana-Rihani mulai berkelit dan kabur.

? Modus kerja paruh waktu "Like and Subscribe"

Penipuan bermodus kerja paruh waktu like dan subscribe Youtube juga memakan sejumlah korban. Teranyar, penipuan ini menimpa seorang karyawan berinisial COD (24).

COD diketahui mengalami kerugian sebesar Rp 48,8 Juta. Korban ditawari menjadi pekerja paruh waktu yang tugasnya like dan subscribe video Youtube dengan janji imbalan tinggi.

Tak hanya COD, korban penipuan like dan subscribe Youtube ini juga pernah terjadi di Depok. Kepolisian Resor (Polres) Depok menerima enam laporan terkait penipuan dengan modus sama.

Para korban akan diminta mengerjakan tugas sesuai arahan pelaku, dengan catatan harus mengeluarkan sejumlah uang jika ingin mendapatkan keuntungan lebih.

Korban masih terus mendapatkan komisi hingga menyelesaikan tugas dengan nilai deposit yang terus bertambah. Namun, pada periode tertentu, uang yang sudah dikeluarkan korban akan ditahan pelaku dengan berbagai alasan.

? Binary option Binomo

Kasus investasi bodong binary option Binomo menjerat influencer Indra Kesuma alias Indra Kenz karena mempromosikan dan merekrut orang-orang untuk menanamkan uang di Binomo

Binary option merupakan instrumen trading (perdagangan) daring. Cara kerjanya, trader harus menebak harga suatu aset akan bergerak naik atau turun dalam jangka waktu tertentu.

Korban yang mengalami kerugian berjumlah setidaknya 144 orang, dengan nilai kerugian sebesar Rp 83.365.707.894 (Rp 83,36 miliar).

Indra Kenz terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang menyebabkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dan pencucian uang.

? Umrah murah First Travel

Kasus PT First Anugrah Karya Wisata (First Travel) mencuat pada 2017. Kejahatan ini disebut-sebut menjerat hingga puluhan ribu korban.

Biro perjalanan yang dimiliki oleh Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan mengiming-imingi biaya umrah yang lebih murah ketimbang harga pasar saat itu.

First Travel diketahui menggunakan skema ponzi dalam bisnisnya. Para calon jamaah haji atau umrah akan berangkat jika ada pendaftar masuk yang menyetorkan dana.

Hal tersebut yang menyebabkan banyak calon jamaah yang gagal berangkat sesuai tanggal yang sudah ditetapkan. Kerugian korban First Travel ditaksir mencapai Rp 1 triliun.

? Wedding organizer Khalisa

Pada 2017, penipuan berkedok penyedia jasa penyelenggara acara pernikahan atau wedding organizer (WO) juga mencuat ke publik.

Perusahaan WO yang bernama "Khalisa" menawarkan biaya penyelenggaraan pesta pernikahan yang murah kepada konsumennya.

WO sebenarnya menanggung kerugian saat memberikan harga murah ke konsumennya. Kerugian inilah yang kemudian ditutupi oleh dana dari konsumen baru.

WO "Khalisha" menawarkan biaya pernikahan murah dengan mencakup biaya sewa gedung, katering, dekorasi, dan bulan madu.

Kondisi ini yang ditengarai membuat banyak calon pengantin yang tergoda untuk menggunakan jasa mereka. Ada sepuluh calon pengantin yang sudah ditipu oleh Galih.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/06/11570661/preorder-iphone-hingga-umrah-murah-first-travel-ini-deretan-penipuan

Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke