Salin Artikel

Kuasa Hukum: Hasil Poligraf Mario Dandy soal Amanda Jadi Pembisik Tak Bohong

JAKARTA, KOMPAS.com - Penasihat hukum Mario Dandy Satriyo (20), Andreas Nahot Silitonga, meyakini keterangan kliennya bahwa Anastasia Pretya Amanda (19) menjadi pembisik bukan sebuah kebohongan.

Sebab, hasil tes poligraf menunjukkan bahwa Mario bicara jujur saat menyebut Amanda adalah orang yang memberitahunya mengenai perbuatan tidak baik D (17) kepada AG (15).

Hal itu diungkapkan Andreas dalam sidang kasus penganiayaan D (17) dengan terdakwa Mario dan Shane Lukas (19) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2023).

"Perlu dicatat bahwa hasil poligraf Mario (soal Amanda jadi pembisik) tidak berbohong," ujar dia di dalam ruang sidang.

Namun, Andreas menyayangkan hasil poligraf kliennya tak sempat dibahas ketika Amanda dihadirkan sebagai saksi di persidangan pada Selasa (4/7/2023).

Hasil poligraf itu tidak sempat dibahas karena penasihat hukum Mario baru mendapat hasil poligraf dari jaksa penuntut umum setelah Amanda bersaksi.

"Kami menyampaikan terima kasih terhadap poligraf yang sudah disampaikan penuntut umum, tapi kami menyatakan memang sedikit terlambat Yang Mulia, karena apabila menerima bukti ini (lebih dulu) banyak pertanyaan yang bisa dikembangkan," beber dia.

Oleh karena itu, Andreas mencoba memaksa Majelis Hakim untuk membahas hasil poligraf Mario dalam persidangan hari ini.

Sayangnya, Ketua Majelis Hakim Alimin Ribut Sujono menolak permintaan itu karena agenda sidang sudah selesai.

"Kami mohon keberatan kami dicatat," ujar Andreas kepada hakim.

"Jangan sekarang," jawab hakim.

"Keberatannya sekarang," timpal Andreas.

"Hari ini (agendanya) ahli," tutur hakim.

Meski begitu, Andreas terus membujuk hakim.

"Ini kan sudah selesai Yang Mulia, kemarin pada saat kami ingin dibacakan, tidak dibacakan. Padahal itu kesempatan kami satu-satunya untuk mengonfrontasi hasil labsifor. Jadi karena sudah mendapatkan labsifor ini, kami menyatakan ini sedikit terlambat dan Mario tidak berbohong bahwa dia mendapatkan informasi itu dari Amanda," ucap Andreas.

"Kalau misalnya kami dapat ini, kami kan bisa nanya ke Amanda lebih jauh lagi," tambah dia.

Mendengar hal itu, hakim langsung membuat pernyataan bahwa Andreas akan diberikan waktu di lain hari.

"Nanti kalau untuk jelasnya saudara nanti akan diberikan sejelas jelasnya waktu, jangan sekarang," tutur hakim.

"Baik mohon dicatat," balas Andreas.

"Nanti dicatat di berita acara enggak apa-apa," balas hakim.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/06/16442211/kuasa-hukum-hasil-poligraf-mario-dandy-soal-amanda-jadi-pembisik-tak

Terkini Lainnya

Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke