Salin Artikel

PD Pasar Jaya Gandeng Polisi Usut Tindak Pidana di Blok G Tanah Abang

JAKARTA, KOMPAS.com - PD Pasar Jaya berkoordinasi dengan kepolisian untuk memeriksa lebih lanjut dugaan tindak pidana penyalahgunaan narkoba di lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang.

Manajer Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan, penelusuran lebih lanjut tetap diperlukan meski pihak pengelola tidak menemukan cukup bukti terkait dugaan tindak pidana di area pasar itu.

"Guna melakukan pengecekan terhadap lokasi yang diduga terjadinya tindakan kriminal di Pasar Tanah Abang Blok G," ujar Agus dalam keterangannya melalui pesan singkat, Sabtu (8/7/202).

Menurut Agus, PD Pasar Jaya sendiri sudah melakukan pengecekan ke area lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang.

Namun, pihaknya tidak menemukan barang bukti alat isap sabu, seperti yang ditemukan jajaran Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang.

"Bahkan untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya kriminalitas di area lantai 2 dan 3, pengelola Pasar Tanah Abang Blok G sengaja menutup akses ke lokasi dengan penggembokan," kata Agus.

Kanitreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami dan jajarannya datang langsung ke lantai dua dan tiga pada Jumat (7/7/2023) sore.

Di lantai dua, polisi mendapati botol plastik yang tutupnya dilubangi dan diberi dua sedotan plastik berwarna putih.

Botol yang diduga sebagai bong atau alat mengisap sabu itu terletak di kios kosong dengan kode A LO 2 ACT 149.

“Nah ini ada,” kata salah seorang anggota polisi.

Polisi langsung memeriksa area di kios itu dan mencocokkannya dengan foto yang didapatkan dari laporan yang diterima. Setelah itu, polisi itu memanggil petugas keamanan setempat.

“Sudah berapa lama ini kira-kira? Kalian buka tutup (akses) sudah berapa lama?” tanya polisi.

“Setiap hari, enggak ada (akses orang masuk). Paling yang bisa masuk (lewat akses) ke arah masjid (di lantai empat),” jawab petugas keamanan itu.

Padahal, saat Kompas.com menelusuri kawasan itu pada Kamis (6/7/2023), ada akses menuju lantai tiga yang dapat dilalui begitu saja melalui rolling door.

Usai pemeriksaan, Kukuh mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut akan temuan itu.

“Kami menemukan satu alat untuk menggunakan narkoba seperti botol untuk pengguna. Kami temukan di lantai dua,” kata Kukuh kepada awak media di lantai dasar Blok G.

“Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melakukan pengungkapan (yang) terjadi di blok G,” lanjut dia.

Adapun pengecekan itu dilakukan setelah sebelumnya sejumlah pedagang mengeluhkan aktivitas preman di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, pada malam hari.

Sejak sepi akibat pandemi Covid-19, lantai dua dan tiga di sentra busana yang terbengkalai itu beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.

Di salah satu los di lantai dua, terdapat sebuah botol plastik bekas air mineral. Tutupnya dilubangi dan dimasukkan dua sedotan plastik.

Alat itu diduga sebagai bong yang digunakan untuk mengisap sabu. Tidak jauh dari situ, ditemukan sebuah plastik klip.

Selain itu, di lantai tiga juga terlihat sejumlah pecahan botol kaca bekas minuman keras (miras). Hal itu terbukti dari tutup botol berwarna ungu bertuliskan merek anggur merah.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/08/15303191/pd-pasar-jaya-gandeng-polisi-usut-tindak-pidana-di-blok-g-tanah-abang

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke