Andhika mengatakan, jaket berwarna hitam itu merupakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Ini (jaket) lokal. Ini (dibeli) dari UMKM, Ibu Elisabeth Ratu Rante Allo (Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta)," ujar Andhika di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Saat ditanya harga jaket yang dikenakan, Andhika tak menjawabnya. Menurut dia, jaket itu buatan lokal bermerek Nyonya.
"Ini UMKM. Mereknya Nyonya punya," kata Andhika sambil pergi meninggalkan wartawan.
Untuk diketahui, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Suhud Alynudin menyindir Andhika mengenai jaket yang ia kenakan. Andhika disindir di akhir rapat kerja.
Ketua Komisi B DKI Jakarta Ismail sebelumnya telah menyampaikan bahwa rapat telah berakhir dan ditutup dengan salam.
Namun, seketika Suhud kembali menghidupkan pengeras suara dan kembali meminta waktu kepada Ismail.
"Sebelum ditutup ketua, sedikit saja ini, sering kali itu bicara masalah yang besar-besar, tapi yang kecil tidak kepikir," kata Suhud dalam rapat.
Suhud kemudian menyinggung pakaian yang dikenakan Andhika dalam rapat itu. Saat itu, Andhika mengenakan jaket berwarna hitam, menutupi kemeja putihnya.
Penampilan Andhika berbeda dari para kepala dinas lain yang ikut rapat di ruang Komisi B DPRD DKI Jakarta.
"Contoh ini kan Bapak Kepala Dinas Parekraf. Ini paling beda ini pakaiannya, bagus. Saya cari di Instagram-nya Parekraf, (jaket) kayak begitu tidak ada di sini," kata Suhud.
"Apa jangan-jangan belinya di luar negeri," sambung dia.
Celetukan Suhud itu mengundang gelak tawa para peserta rapat. Andhika kemudian mencoba menjawab pertanyaan Suhud soal jaket yang dikenakan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/12/17174771/disindir-anggota-dprd-dki-soal-jaketnya-kadis-parekraf-ini-lokal-hasil