Salin Artikel

Ngadenin Akui Patok Harga Lahan Rp 15 Juta per Meter ke Pihak Hotel, Ini Alasannya

BEKASI, KOMPAS.com - Lansia yang rumahnya "terkurung" tembok hotel di Bekasi, Ngadenin (63), mengaku menjual lahannya Rp 15 juta per meter ke pihak hotel.

Ngadenin meminta harga tersebut karena sesuai dengan harga tanah di wilayahnya.

"Iya, benar permintaan saya. Ya kita kan menjual itu harus sesuai. Harga pasarannya itu memang kurang lebih segitu Rp 15 juta," ucap Ngadenin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Ngadenin mengatakan, uang penjualan rumahnya itu akan digunakan untuk membeli rumah baru.

"Nanti kalau saya belikan (rumah) di sini harus dapat sesuai dengan harga daerah sini," kata dia.

Sementara itu, kuasa hukum Ngadenin, Zaenal Abinin menjelaskan alasan kliennya meminta Rp 15 juta per meter.

"Dasarnya dari hasil penjualan di kiri kanan pada umumnya (harga pasar), di layer kedua jalan raya Jatiwaringin itu segitu," kata dia.

"Layer pertama pinggir jalan itu sekitar Rp 20 jutaan, layer kedua sekitar Rp 15 jutaan, layer ketiga sekitar Rp 12 jutaan layer empat sekitar Rp 10 jutaan," tambah Zaenal.

Zaenal menuturkan, ia berani "adu" harga tanah yang benar karena berencana mendatangkan tim appraisal yang bisa menilai dengan pantas dan sesuai.

"Dari PPATK kelurahan itu mereka sudah tahu NJOP sekian, terus untuk menjamin objektifikasi harga tersebut kami juga akan mendatangkan appraisal tanah tersendiri. Artinya akan kita adu yang benar yang mana," kata dia.

Zaenal mengatakan, kliennya bukan ingin memanfaatkan kesempatan dengan meminta harga lebih tinggi dari yang ditawarkan.

Salah satu alasan lain karena rumah Ngadenin itu dibeli dengan harga normal sesuai harga pasar.

"Kenapa rumah dan tanah itu yang Pak Ngadenin beli dengan harga normal, tiba-tiba dengan dibangunnya hotel, tanah itu tidak bernilai, jangankan orang mau beli, kalau dikasih pun enggak bakal mau kalau masuknya lewat got," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/14/16053181/ngadenin-akui-patok-harga-lahan-rp-15-juta-per-meter-ke-pihak-hotel-ini

Terkini Lainnya

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke