BEKASI, KOMPAS.com - Agus Hadi Prasetyo (50), orangtua siswa di Bantargebang, Kota Bekasi, berharap sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) diperbaiki.
Agus meminta pemangku kepentingan, dalam hal ini Dinas Pendidikan, tidak menutup diri karena permasalahan PPDB bukan hanya terjadi di wilayahnya.
"Ada perbaikan dilakukan sama pihak terkait dan jangan menutup diri bahwa ini terjadi bukan cuma di Bantargebang, tapi terjadi di seluruh wilayah di Indonesia," ujar Agus saat ditemui di rumahnya kawasan Sumurbatu, Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (26/7/2023).
Melihat permasalahan itu, menurut Agus, pihak terkait harus segera membenahi hingga ke akar permasalahnnya.
"Harus ada perbaikan, pengkajian ulang, pengawasan, semacam itu," ujar dia.
Belakangan ini, Agus menyebut sudah ada upaya dari pemerintah untuk membenai masalah PPDB.
Namun, kata dia, rencana itu tidak akan terlaksana apabila tidak diselaraskan dengan kualitas SDM Indonesia.
"Upaya dari pemerintah untuk melakukan pendidikan jelas terasa, sekarang tinggal disinkronkan niat baik dari pemerintah ini diselaraskan dengan sumber daya masyarakatnya yang di bawah," ujar Agus.
"Kalau itu bisa berjalan seimbang, saya rasa enggak ada masalah," tambah dia.
Sebelumnya, Agus menjelaskan alasan meminta sang putri, Key (9), membaca narasi yang dia buat tentang keresahan soal anak-anak Bantargebang yang sulit melanjutkan sekolah.
Melalui video tersebut, Agus berharap adanya pembedahan sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB), terkhusus di Bantargebang.
"Kita mau ada pembenahan dunia pendidikan di negara ini, kalau bisa malah seluruh pendidikan di negara ini gratis," tutur Agus.
Mengenai alasannya langsung mengadu ke Jokowi, menurut dia, masyarakat Indonesia berhak menyampaikan kegelisan kepada pemimpin negara.
"Kenapa Pak Presiden? Ya karena kita punya hak selaku masyarakat kecil untuk bisa curhat, bisa dialog sama Pak Presiden, sesimpel itu sih saya mikirnya," ujar Agus.
Diketahui, dalam video, Key menyampaikan tentang teman-teman sekolahnya yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena tak ada biaya.
"Pak Presiden, kawanku terancam enggak bisa melanjuti sekolah karena untuk bisa tetap sekolah harus punya uang atau kenalan pejabat, apa Pak Presiden mau ke sini, Pak, ke Bantargebang nanti aku tunjuki ada ribuan mimpi pelajar di sini yang tertimbun sampah," ujar Key.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/26/18012581/adukan-karut-marut-ppdb-ke-jokowi-orangtua-siswa-di-bantargebang-ingin