Salin Artikel

Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung Diduga Disebar Dini Hari

"Diperkirakan disebar pas jalanan sepi, sekitar jam 02.00-03.00 WIB malam karena pagi sudah ramai aktivitas," jelas Pengendali Satpol PP Kecamatan Pulogadung Revanna Napitupulu di lokasi, Senin (31/7/2023).

Ia mengatakan, Jalan Pemuda biasanya sudah mulai ramai pengendara motor dan mobil sejak pukul 05.00 WIB.

Ada yang hendak berangkat kerja dan bersekolah, atau sekadar melintas menuju kawasan lain.

Terkait cara penyebarannya, Satpol PP Kecamatan Pulogadung menduga pelaku melakukannya dengan melaju menggunakan motor atau mobil.

"Supaya gerakannya cepat, jadi sekali jalan langsung nyebar banyak. Soalnya kami dalam sekali penyisiran bisa langsung dapat banyak ranjau paku, apalagi kalau baru disebar," ungkap Revanna.

Untuk lokasi penyebarannya sendiri, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah pelaku melakukannya saat melintas di tengah atau di bahu jalan.

Belum diketahui juga arah pelaku menyebarkan ranjau paku itu.

Sebab, terkadang ada ranjau paku yang ditemukan di tengah jalan.

Meski begitu, sebagian besar ranjau paku ditemukan di bahu jalan. Terkadang, mereka juga terselip di sela-sela penutup resapan air dan antara jalanan dan trotoar.

"Makanya enggak bakal terlihat secara kasat mata karena harus jeli dan harus diperhatikan untuk menemukan ranjau paku," tegas Revanna.

Dengan kata lain, ranjau paku tidak akan terlihat oleh pengendara motor dan mobil, kecuali mereka berjalan kaki.

Adapun penyisiran dilakukan di sejumlah titik, tetapi paling sering dilakukan di Jalan Pemuda karena ditemukan lebih banyak ranjau paku.

Di Jalan Pemuda, titik penyisiran dimulai dari lampu merah gedung Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (BAKAMLA) sampai lampu merah gedung Rabbani, atau sepanjang 300 meter.

Biasanya, penyisiran dilakukan antara pukul 07.00 WIB atau pukul 09.00 WIB menggunakan alat khusus yang memiliki magnet.

"Memang lebih banyak ditemukan di depan BAKAMLA, tapi enggak menutup kemungkinan, ke arah Rabbani masih bakal ditemukan dua atau tiga ranjau paku yang masih bertebaran," Revanna berujar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/01/10372251/ranjau-paku-di-jalan-pemuda-pulogadung-diduga-disebar-dini-hari

Terkini Lainnya

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke