Salin Artikel

Tren Tawuran di Jaksel Naik Daun, TNI-Polri dan Warga Bentuk "Kampung Siaga"

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren tawuran di wilayah Pasar Minggu dan Jagakarsa, Jakarta Selatan, disebut mengalami peningkatan.

Tak tanggung-tanggung, tawuran bisa berlangsung hingga 10 kali dalam kurun waktu satu bulan.

Tawuran yang terus berulang itu disinyalir dilakukan oleh para remaja tanggung yang tengah mencari eksistensi serta jati diri.

Mereka biasanya melakukan aksi tawuran menjelang adzan subuh berkumandang, sehingga tak sedikit masyarakat yang merasa geram.

Salah satunya adalah Agus Karwanto. Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu begitu geram peningkatan tren tawuran di wilayahnya.

Ia mengaku sampai ikut turun tangan untuk membubarkan massa tawuran, padahal dirinya keluar rumah karena hendak beribadah.

"Kejadian tawuran ini biasanya dilakukan di atas jam 3 sampai jam 5 Subuh. Bahkan, saya mau berangkat shalat Subuh pun masih harus ngurusin tawuran dulu," ujar dia di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023) malam.

Arena tawuran

Agus mengaku wilayahnya memang kerap menjadi arena tawuran.

Kalau dihitung-hitung, sudah ada 10 peristiwa tawuran yang pecah di wilayahnya dalam sebulan.

"Yang perlu saya sampaikan di wilayah kami ini kerap menjadi arena tawuran terus," kata dia.

"Satu bulan ini kadang-kadang bisa sampai 10 kali tawuran," lanjut dia.

Data di atas belum terhitung sama laporan lain dari warga yang mungkin ketika dihampiri sudah tak memiliki jejak.

Jadi, ia berterus terang sangat resah dengan rentetan tawuran yang terjadi terus-menerus.

"Ada saja laporan dari warga soal tawuran. Tapi kadang-kadang pas dihampiri sudah enggak ada," tutur dia.

Deklarasi Kampung Siaga

Menjawab adanya tren tawuran yang kian meningkat, tiga pilar di Jakarta Selatan yang terdiri dari TNI, Polri, dan pemerintah kota akhirnya bersepakat membuat "Kampung Siaga" dengan warga setempat.

Kampung Siaga dibuat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah, yakni di tingkat rukun tetangga (RT).

"Deklarasi Kampung Siaga ini kan mengajak peran serta masyarakat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah. Namun, bukan berarti kami lepas tangan," kata Multazam.

"Kita semua, tiga pilar dan masyarakat justru bisa lebih berkolaborasi. Kalau memang sudah ada indikasi tawuran, langsung telepon nomor 110. Jadi semua bergerak untuk mencegah," lanjut dia.

Di lain sisi, Multazam juga tak menampik adanya peningkatan tren tawuran selama beberapa pekan terakhir.

Sama seperti Agus, ia menyebut ada 10 tawuran yang pecah di sekitar wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu.

"Dalam kurun waktu satu bulan ini, sudah terjadi 10 kali tawuran di wilayah RW 01 Kelurahan Lenteng Agung yang berbatasan langsung dengan RW 03 Kelurahan Kebagusan," ungkap dia.

Selama rentetan tawuran berlangsung, Multazam mengaku pihaknya terus memonitor peristiwa tersebut selama 24 jam penuh.

Ia bahkan selalu mengerahkan anggotanya setiap kali ada laporan yang masuk.

Namun, ketika dicek oleh petugas di lapangan, sering kali peristiwa tawuran sudah berakhir atau massa telah kabur melarikan diri.

"Kami memang beberapa kali mendapat laporan soal tawuran, kami juga langsung datang ke lokasi untuk melakukan pembubaran. Tapi, memang lebih sering massa sudah membubarkan diri atau kabur saat kami datang," imbuh dia.

Oleh karena itu, Multazam berharap Kampung Siaga diharapkan bisa mengendus adanya tawuran dan kejahatan jalanan sebelum benar-benar terjadi.

Adapun deklarasi Kampung Siaga diinisiasi oleh Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, Koramil Jagakarsa, hingga Koramil Pasar Minggu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/10/10403601/tren-tawuran-di-jaksel-naik-daun-tni-polri-dan-warga-bentuk-kampung-siaga

Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke