Salin Artikel

Hari Ke-11 Gowes, Pesepeda yang Tuntut Keadilan Tragedi Kanjuruhan Tiba di Bekasi

Pesan dan tujuan Midun masih sama. Ia ingin tragedi Kanjuruhan diusut seadil-adilnya.

"Pertama, itu tragedi Kanjuruhan apakah sudah menjadi kesimpulan hukum yang tetap atau belum. Apakah sudah tidak ada lagi (upaya hukum)? Apakah memang sudah final atau bagaimana?" kata Midun ketika singgah di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu petang.

Meski tidak ada anggota keluarga yang jadi korban tragedi Kanjuruhan, Midun sebagai warga Indonesia merasa prihatin dengan keputusan tidak adanya pihak yang diadili.

Selain itu, kata Midun, banyaknya orang yang mulai melupakan tragedi Kanjuruhan menggerakkan hatinya untuk mengingatkan masyarakat bahwa ada ratusan nyawa yang melayang akibat peristiwa tersebut.

"Saya lihat memang sudah banyak yang melupakan kejadian itu (tragedi Kanjuruhan). Jadi, saya ingin mengingatkan kembali, ini kayaknya enggak pantas jika kesimpulannya seperti itu," jelas Midun.

"Tidak melupakan dan tidak terulang seperti tragedi Kanjuruhan, tujuannya itu sebenarnya, melalui ekspedisi ini juga melewati stadion-stadion dengan misi yang sama," kata Midun saat itu.

Midun bersepeda dengan membawa replika keranda yang tersambung di bagian belakang. Replika keranda itu merupakan simbol menuntut keadilan hilangnya 135 nyawa dalam tragedi Kanjuruhan.

"Untuk perbekalan yang dibawa, ada baju, peralatan sepeda seperti pompa angin, sama lain-lain," kata dia.

Ia menuju Jakarta melalui rute jalan pantai utara atau Pantura.

Dari Malang, Midun menuju Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, lalu ke Kendal.

Perjalanan dilanjutkan menuju Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Jatibarang, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, dan Jakarta.

Stadion yang dilewati yakni Stadion Kanjuruhan, Stadion Gajayana, Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Joko Samudro di Gresik, Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, dan sejumlah stadion lainnya.

"Finish-nya di Senayan, mohon doanya untuk diberi kekuatan," kata Midun.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/13/20143221/hari-ke-11-gowes-pesepeda-yang-tuntut-keadilan-tragedi-kanjuruhan-tiba-di

Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke