BEKASI, KOMPAS.com - N (20), warga Perumahan Pesona Anggrek, Bekasi Utara, Kota Bekasi, kerap melihat tersangka terorisme berinisial DE menerima paket di rumahnya.
N mengatakan, paket yang datang ke rumah tetangganya itu ukurannya cukup besar. Hampir sama seperti kardus yang dibongkar saat penggerebekan polisi.
Untuk diketahui, Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti keterlibatan DE dalam kasus terorisme, yakni senjata tajam dan ratusan peluru di dalam kardus.
"(Ukuran) lumayan, ya kayak kardus yang kemarin dibuka (saat penggerebekan), segituan deh," ujar N saat ditemui di lokasi, Selasa (15/8/2023).
Hampir setiap hari N mendengar kurir paket datang ke rumah DE.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti isi paket yang sering datang ke rumah tersangka. Begitu juga ekspedisi yang mengantar.
"Kalau ekspedisinya kan banyak ya, kurang tahu kalau itu," ujar dia.
N terakhir kali melihat rumah tersangka kedatangan paket dalam seminggu terakhir.
N mengatakan, sehari-hari, gelagat DE tidak ada yang mencurigakan. Sama seperti warga biasa.
"Biasa di dalam rumah, tapi kalau suaminya kayak bapak-bapak yang lain saya, biasa sih enggak mencurigakan," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyebut, karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE yang baru ditetapkan jadi tersangka terorisme itu memiliki akun marketplace atau platform yang disediakan untuk para penjual berkumpul.
Diduga, akun marketplace tersebut dijadikan DE sebagai tempat melakukan jual-beli senjata api (senpi).
"Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Aswin menjelaskan, DE menjual mainan yang berkaitan dengan alat militer di marketplace itu.
Karena itu, diduga bahwa marketplace tersebut dipakai sebagai alat kamuflase melakukan perdagangan senpi ilegal.
DE ditangkap tak jauh dari rumahnya di Jalan Raya Bulak Sentul, RT 07 RW 27, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin siang.
Beberapa senjata api, ratusan peluru, ponsel, laptop, kamera, dan bendera yang terafiliasi ISIS disita dari rumah DE.
Aswin sebelumnya mengungkapkan, DE merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Ia juga aktif melakukan propaganda jihad di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook.
DE pernah membuat unggahan dalam media sosial Facebook berupa poster digital berbahasa Arab dan Indonesia kepada pimpinan ISIS yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/15/18054631/tetangga-rumah-sebut-tersangka-teroris-di-bekasi-sering-terima-paket