JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya telah menemukan pabrik penyuplai senjata api modifikasi ilegal ke terduga teroris karyawan PT KAI, DE (28), di Semarang, Jawa Tengah.
DE merupakan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di rumahnya di Kota Bekasi, Senin (14/8/2023).
Pada penangkapan tersebut, Densus 88 menemukan belasan senjata api dan puluhan selongsong peluru yang DE simpan di rumahnya.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, transaksi antara pembeli dan penyuplai senjata dilakukan secara online.
"Jadi mereka (DE dan penyuplai senjata) tidak saling bertemu, hanya via online dengan nama akun yang berubah-ubah," ungkap Hengki di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 menangkap DE di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dalam penangkapan tersebut, Densus 88 menemukan 16 senjata api, baik pabrikan maupun rakitan. Namun, pihak berwajib tidak merinci jenis senjata tersebut.
DE yang juga karyawan PT KAI diketahui terafiliasi dengan jaringan ISIS. DE bergabung dengan ISIS sejak 2010.
Tangkap pembeli lainnya
Hengki mengungkapkan bahwa polisi juga telah menangka para pembeli senjata api, berikut seluruh barang bukti, yang dipasok oleh pabrik tersebut.
Namun di antara para pembeli yang telah diamankan polisi, hanya DE yang termasuk dalam jaringan terorisme.
"Kami sudah sita sementara ini 18 pucuk senjata api modifikator di luar yang diungkap oleh Densus di Bekasi beberapa waktu lalu," ungkap Hengki.
Tiga anggota polisi terlibat
Dalam keterangannya, Hengki tidak membeberkan siapa saja yang ditangkap dalam kasus jual beli senjata api ilegal ini.
Ia hanya mengatakan ada tiga anggota polisi ditangkap karena terlibat jual beli senjata api ilegal.
Namun, Hengki memastikan ketiga anggota Polri ini tidak terkait dengan tersangka teroris DE walau sama-sama membeli senjata ilegal lewat pabrik di Semarang.
"Motif ketiga anggota polisi (dalam membeli senjata api) masih didalami. Mungkin mereka tidak puas dengan senjata dinas, atau bisa alasan yang lainnya," ujar Hengki.
Salah satu anggota polisi tersebut adalah Bripka Reynaldi Prakoso anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Adapun dua lainnya adalah Bripka Syarif Mukhsin anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon, dan Iptu Muhamad Yudi Saputra Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara.
Reynaldi dan Yudi telah ditahan di tempat khusus (patsus). Sedangkan, Syarif ditangani Polda Jawa Barat.
"Densus 88 dan Polda Metro Jaya disebut telah berkoordinasi dalam pengungkapan kasus ini," ujar Hengki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/18/18034721/polisi-bongkar-pabrik-penyuplai-senjata-api-ilegal-ke-terduga-teroris-di