Salin Artikel

Hadapi Mood Swing Anak, Tantangan Syamlan Jadi Pengajar Sepatu Roda

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatih sepatu roda Syamlan Rasyad (19) merasa tertantang saat anak bimbingnya mengalami mood swing.

Sebab, anak dalam rentang usia 2 sampai 8 tahun yang pernah dibimbingnya membutuhkan lebih banyak sikap persuasif ketika kelas berlangsung.

“Harus pintar-pintar membujuk, kadang sudah jamnya latihan tapi masih malas latihan,” kata Syamlan sambil tertawa ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/7/2023).

Ada pengalaman Syamlan, dirinya harus membujuk anak yang menangis karena jatuh saat berlatih.

Karena kesal, anak itu mogok berlatih selama beberapa menit.

“Tapi ya, akhirnya dia mau mulai skating lagi. Saya bilangin ‘Kalau berlatih terus, nanti enggak akan jatuh lagi’,” lanjut dia.

Namun, Syamlan tidak keberatan atas kendala itu.

Justru, dia senang dan merasa bangga ketika anak didikannya bisa lancar meluncur di atas sepatu roda.

“Jadi pencapaian sendiri, apa yang aku ajarin ada manfaatnya buat anak-anak,” tutur Syamlan.

Sebagai pengajar selama tiga tahun terakhir, Syamlan merasa usia yang tepat untuk belajar sepatu roda bagi anak adalah umur 8 sampai 17 tahun.

“Itu waktu yang terbaik untuk belajar skate. Karena di situ massa otot sama perkembangan otot anak lagi bagus dan kuat,” lanjut pria asal Bekasi itu.

Untuk diketahui, Syamlan membuka Jakarta Inline Skate International Academy di Sekolah Santo Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat.

Kelas itu terbuka bagi segala usia, baik anak atau dewasa.

“Semua umur boleh belajar, karena kami enggak membatasi siapa pun untuk belajar,” ujar Syamlan.

“Justru lebih banyak orang belajar lebih bagus. Karena ini bukan cuma fun saja, tapi juga olahraga cardio dan menyeimbangkan badan,” sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/20/07382881/hadapi-mood-swing-anak-tantangan-syamlan-jadi-pengajar-sepatu-roda

Terkini Lainnya

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke