Salin Artikel

Lobi-Lobi Heru Budi agar Swasta Terapkan WFH Saat KTT ASEAN, Bilang Itu Panggilan Negara...

Sejumlah cara ditempuh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk bisa menerapkan kebijakan.

Salah satunya adalah melobi perusahaan-perusahaan swasta di Ibu Kota agar bersedia menerapkan work from home (WFH), khususnya selama pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.

"Sekali lagi, teman-teman media tolong imbau pihak swasta yang bisa melakukan work from home tanpa mengganggu ekonomi dan aktivitas bisnisnya, ya silakan," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023).

Temui langsung asosiasi perusahaan dan pengusaha

Demi mendorong sektor swasta agar WFH, Heru berencana menemui asosiasi pengusaha, asosiasi perusahaan, serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pada Kamis (24/8/2023) ini.

Lewat pertemuan itu, dia hendak meminta pengertian pihak swasta agar mau menerapkan WFH. Hal ini dianggap sebagai bentuk dukungan swasta untuk menyukseskan KTT ASEAN.

"Saya akan komunikasi khusus untuk (KTT ASEAN) pada 5-7 September ini. Kami akan mengundang Apindo, Kadin, Asprindo, dan lain-lain mungkin. Apa yang harus kami lakukan dan anggota mereka masing-masing," ungkap Heru.

Dengan cara ini, kepadatan lalu lintas di Jakarta selama kegiatan kenegaraan itu bisa ditekan dan mobilitas para delegasi tak terganggu.

Bersamaan dengan itu, Heru juga berharap polusi udara juga bisa ditekan seiring dengan berkurangnya mobilitas kendaraan bermotor para pekerja.

"Saya tidak minta untuk mereka WFH, karena berbagai macam kegiatan ekonomi yang ukurannya adalah mereka sendiri yang tahu," kata Heru.

"Tapi saya sudah sampaikan ke pihak swasta untuk menyesuaikan dengan kondisi, kemampuan, dan aktivitas swasta masing-masing. Ya seyogianya turut membantu melancarkan KTT ASEAN," sambung dia.

Rencanakan WFH 75 persen

Heru menerangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sebetulnya sudah mengimbau perusahaan di Ibu Kota agar menerapkan WFH bagi 50 persen karyawan.

Kebijakan ini dalam rangka untuk menekan polusi udara di Ibu Kota yang semakin mengkhawatirkan dan belum ada perbaikan signifikan.

Namun, kebijakan WFH bakal ditingkatkan menjadi 75 persen ketika KTT ASEAN berlangsung.

Untuk itu, Heru memiliki harapan besar agar perusahaan swasta bersedia menjalankan imbauan tersebut.

"Jadi ini panggilan negara, lho, pengorbanan. Dibilang untung atau enggak, yang mau untung ya silakan. Yang mau mengorbankan diri demi NKRI, ya kami apresiasi," tutur Heru.

Sebagai informasi, ada dua agenda KTT ASEAN 2023 yang berlangsung di Jakarta.

Pertama, ASEAN Foreign Ministers' Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) telah berlangsung pada 8-14 Juli 2023.

Kemudian, KTT ASEAN Plus atau ASEAN+3 Summit dilaksanakan pada 5-7 September 2023.

Selain menerapkan WFH untuk perusahaan swasta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memberlakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh untuk sekolah-sekolah di Ibu Kota.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/24/08073301/lobi-lobi-heru-budi-agar-swasta-terapkan-wfh-saat-ktt-asean-bilang-itu

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke