Warga dan pedagang setempat memang tidak ada yang menjadi korban salah sasaran. Namun, bukan berarti mereka tidak boleh khawatir.
Untuk Hamdi, kebetulan ia sedang berdagang sambil ditemani keluarganya.
"Kebetulan kemarin istri dan anak saya ikut buat bantu jaga dagangan. Itu yang saya khawatirkan, takut tawuran kemarin kena mereka," ujar dia di lokasi, Rabu (30/8/2023).
Saat kejadian berlangsung, Hamdi sedang duduk menjaga gerobaknya di depan GOR Ciracas.
Tiba-tiba, ia melihat sekelompok remaja yang terdiri dari sekitar 50 orang berlarian dari arah Komplek Bengrah, Cijantung.
Mereka berlarian membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit menuju gang di samping gelanggang olahraga itu. Sebelumnya, mereka keliling kompleks dulu.
Sontak, Hamdi sekeluarga langsung mengamankan gerobak dagangan mereka usai mendapat instruksi dari seorang tukang parkir.
"Saya langsung dikasih tahu sama tukang parkir, katanya 'Pak! Minggir dulu! Mau ada tawuran!'," ujar dia.
Takut kena sabet sajam
Pardi (65), pedagang lainnya, juga merasa khawatir meski ia berhasil melewati aksi tawuran dengan selamat.
Menurut dia, sudah sewajarnya dirinya merasa khawatir karena gerobak dagangannya memiliki material kaca.
"Kalau kena balok atau apa, saya yang rugi padahal saya enggak tahu apa-apa, malah jadi korban tawuran," kata dia di lokasi, Rabu.
Pardi tidak menampik bahwa ia berasal dari golongan masyarakat bawah. Ia dan keluarganya bergantung nasib pada minuman yang dijual.
Inilah mengapa Pardi merasa sangat waspada ketika tawuran pecah tepat di hadapannya.
"Takutnya saya dan dagangan saya jadi korban salah sasaran. Sudah orang kecil, jadi korban tawuran, nanti enggak bisa berdagang lagi," tutur Pardi.
"Saya biasa dagang di sini jam 11.00-17.30-an WIB. Coba kalau kemarin tahu ada tawuran, ya saya lebih baik pulang duluan," sambung dia.
Oleh karena itu, ketika melihat para pelaku tawuran berlarian membawa celurit, ia langsung mengamankan gerobaknya ke dekat pagar GOR Ciracas.
"Selama ini kalau ada tawuran di sini, enggak ada yang tahu bocah-bocahnya dari mana. Tapi datangnya selalu dari seberang (arah Komplek Bengrah). Cuma enggak tahu mereka anak mana, tinggal di sana atau enggak," ucap Pardi.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menampilkan aksi tawuran antara dua kelompok remaja di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa sore.
Dalam video itu, kelompok yang datang dari arah Komplek Bengrah berlarian sambil membawa sajam ke arah gang samping Gor Ciracas.
Ledakan petasan tampak ketika mereka menyeberangi Jalan Raya Bogor menuju gang itu.
Mereka tampak fokus mengejar kelompok lawan sampai tidak menghiraukan para pengendara motor dan mobil yang melintas.
Dalam video yang viral di media sosial itu, dinarasikan bahwa tawuran dilakukan oleh anak-anak STM.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/08/30/21123661/remaja-tawuran-di-pasar-rebo-pedagang-saya-khawatir-istri-dan-anak-saya