Seperti diketahui, ribuan suporter Persija Jakarta mengamuk usai tim kesayangan mereka ditahan imbang dengan skor 1-1 oleh Persib Bandung pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Sabtu (2/9/2023).
"Yang pertama, kami pasti minta maaf terhadap masyarakat Bekasi, masyarakat di sekitar Stadion Patriot, jika dibuat tidak nyaman atas pertandingan Persija vs Persib kemarin," kata Diky saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/9/2023).
Selain masyarakat, Diky yang mewakili The Jakmania juga meminta maaf kepada suporter-suporter sepak bola di seluruh Indonesia, tak terkecuali Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib Bandung.
Permintaan maaf itu ia sampaikan karena sudah membuat suasana yang tidak nyaman dengan aksi para Jakmania.
Kericuhan itu, kata Diky, adalah bukti bahwa apa yang dilakukan oleh Jakmania belum maksimal.
"Terhadap teman-teman, masyarakat sepak bola, Bobotoh, dan termasuk siapa punlah yang merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini," kata Diky.
Sesalkan kericuhan yang terjadi
Usai menyampaikan permintaan maaf, Diky juga menyesalkan kericuhan yang terjadi pada Sabtu lalu.
"Kami ini menyesalkan kejadian itu (kericuhan), cuma itu artinya sebuah bukti apa yang Jakmania lakukan belum maksimal sehingga masih ada beberapa kejadian yang kurang mengenakkan," kata dia melanjutkan.
Diky menyebutkan, kericuhan yang terjadi diduga timbul karena hasil kurang memuaskan yang didapat oleh tim Macan Kemayoran, julukan Persija Jakarta.
Terlebih lagi, hasil seri itu diperoleh saat Persija Jakarta melawan rival abadi mereka di kandang.
"Ya secara psikologis teman-teman mungkin lagi bete (jemu), Persija hasilnya kurang memuaskan. Persija tidak bisa menang lawan Persib Bandung, terus mungkin di jalan juga ada gesekan, sedikit segala macam, terus akhirnya jadi ada beberapa kericuhan," jelas Diky.
Lebih lanjut, Diky mengatakan bahwa kericuhan yang terjadi melibatkan antarsesama suporter The Jakmania.
"Iya betul (bentrokan sesama The Jakmania). Memang ada beberapa kejadian yang melibatkan sesama teman-teman," kata Diky.
Kendati demikian, lanjut Diky, permasalahan tersebut sudah diselesaikan di internal The Jakmania.
Pemkot Bekasi tak keluarkan izin pertandingan yang berpotensi rusuh
Buntut kerusuhan yang terjadi Sabtu lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak akan mengeluarkan izin penggunaan Stadion Patriot Chandrabaga untuk pertandingan tertentu.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Bekasi (Kadispora) Kota Bekasi Ahmad Zarkasih mengatakan, izin tak akan dikeluarkan untuk pertandingan dengan tensi yang tinggi.
"Untuk pertandingan yang berpotensi timbul kerusuhan tidak akan diizinkan kembali seperti Persija vs Persib, Persebaya, dan Arema. Tapi hanya (pertandingan) tensi tinggi saja," ucap Zarkasih saat dikonfirmasi, Senin.
Namun, Pemkot Bekasi masih memberikan kelonggaran untuk pertandingan Persija dengan pengamanan yang diperketat.
"(Kalau pertandingan Persija Jakarta) masih (diperbolehkan) dan tentunya pengamanan lebih ketat," ujar dia.
Imbas kericuhan usai Persija dan Persib tanding, Zarkasih menyebut tidak ada kerusakan di Stadion Patriot.
"Tidak ada kerugian karena kerusuhannya di jalan (bukan dalam Stadion Patriot)," tutur dia.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menuturkan, Pemkot akan terus mengevaluasi terkait pengamanan pertandingan Persija di Kota Bekasi.
"Saya sudah minta Kadispora pertandingan yang diadakan oleh Persija," ucap Tri.
Sebagai informasi, suporter The Jakmania ricuh usai pertandingan lanjutan BRI Liga 1 yang mempertemukan antara Persija Jakarta dan Persib Bandung pada Sabtu (2/9/2023).
Pengamatan Kompas.com di lokasi pada saat kejadian, kericuhan terjadi tepat ketika peluit tanda akhir pertandingan ditiup.
Ribuan suporter The Jakmania turun dari area tribune.
Sambil menuruni tangga tribune, mereka menyanyikan lagu-lagu bernada provokatif kepada kedua tim, baik tim lawan maupun tim Persija Jakarta.
Di area luar atau tepatnya di pintu 17 Stadion Patriot Candrabhaga, ada beberapa anggota The Jakmania yang menyisiri Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.
Tak beberapa lama kemudian, satu orang pemuda tiba-tiba menjadi sasaran amukan massa.
Pemuda yang menjadi bulan-bulanan massa itu kemudian langsung diamankan oleh beberapa anggota The Jakmania yang juga merupakan koordinator wilayah.
Dia langsung dibawa ke pintu masuk 17 stadion untuk menghindari amukan massa.
(Penulis: Joy Andre, Firda Janati | Editor: Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/05/10491461/maaf-dan-sesal-ketum-the-jakmania-soal-kericuhan-usai-laga-persija-vs