Saat ini, terdapat lebih dari 20 unit bus bertenaga listrik yang sudah siap dioperasikan sebagai armada transjakarta pada Oktober mendatang.
"Oktober ini udah masuk lagi 21 atau 22, saya lupa. Jadi total di 2023 ini (ditargetkan) 100 unit," ujar Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Heru menegaskan, jumlah armada bus listrik untuk transjakarta akan terus ditambah secara bertahap.
Langkah ini sebagai bagian dari peralihan kendaraan berbahan bakar minyak menjadi berenergi listrik untuk mengurangi polusi.
"Nanti di 2024 ditambah lagi, 2025 ditambah lagi. Kami harus nyicil karena anggarannya terbatas," kata Heru Budi.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara.
Sejumlah kebijakan itu, antara lain penerapan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara (ASN) dan melakukan razia uji emisi kendaraan bermotor.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan yakni penyiraman jalan dengan water cannon dan penyiraman dari atap gedung tinggi di Ibu Kota.
Uji coba penyiraman dari atap gedung sudah dilakukan di Gedung Pertamina dan Pemprov DKI Jakarta.
Meski demikian, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, belum ada perbaikan signifikan pada kualitas udara Jakarta.
Berdasarkan data terbaru IQAir hari ini per pukul 13.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 158, masuk kategori tidak sehat.
Jakarta menempati peringkat tiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia siang ini, di bawah Doha, Qatar; dan Lahore, Pakistan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/07/13553901/heru-budi-pastikan-bus-listrik-transjakarta-akan-ditambah-pada-oktober