Salin Artikel

Berupaya Padamkan Api di Belakang Pasar Jaya Ciplak Jatinegara, Warga Habiskan 5 Toren Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Panca Warga IV, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, bahu membahu memadamkan api yang membakar beberapa rumah pada Rabu (20/9/2023) pagi.

Awalnya, sebuah rumah terbakar akibat korsleting saat ditinggal pemiliknya. Kemudian, api menyambar beberapa rumah lainnya.

"Warga dan saya membantu semampunya, di tempat saya habis tiga toren air, kalau yang bagian depan kayaknya pakai dua toren," ungkap Juwardi (52), warga yang membantu pemadaman di lokasi, Rabu (20/9/2023).

Lokasi rumah yang pertama kali terbakar berada di dalam gang sempit.

Akibat hembusan angin dan material rumah yang mudah terbakar, api merambat dengan cepat.

Salah satu bangunan yang terdampak adalah rumah satu lantai di belakang rumah yang pertama kali terbakar.

Kebetulan, Juwardi sedang berada tidak jauh dari rumah itu. Ia langsung berlari ke sana saat mendengar teriakan warga lainnya.

"Pas saya tiba, sudah melebar apinya ke belakang rumah yang pertama kebakaran. Tadi pokoknya api sudah gede, saya bantu mecahin genteng," ujar dia.

"Di rumah belakang, habis tiga toren. Isinya masing-masing sekitar 1.000 liter air di dua toren, dan 900 liter air di satu toren," sambung dia.

Sementara untuk rumah lainnya yang berada di sebelah kiri rumah yang pertama terbakar, warga menggunakan dua toren air untuk memadamkan api.

Namun, Juwardi tidak mengetahui kapasitas masing-masing toren. Hanya saja, lima toren yang digunakan bisa sedikit meredakan nyala api pada dua bangunan itu.

"Pas disiram air toren, sudah agak padam apinya. Terus pemadam sampai, mereka langsung madamin rumah yang apinya paling gede, lalu rumah-rumah lainnya," jelas dia.

Sebelumnya, kebakaran melanda empat rumah pada Rabu sekitar pukul 09.44 WIB.

Satgas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur sektor Bidara Cina Bambang Sumitro mengatakan, dugaan sementara api disebabkan oleh korsleting.

Api langsung muncul dalam keadaan besar dari salah satu rumah.

Warga yang sedang berada di sekitar sana langsung berteriak ada kebakaran. Mereka melapor ke RT dan RW setempat.

Sembari menghubungi pemadam kebakaran, warga berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.

"Karena ada rumah yang materialnya mudah terbakar, dan karena situasi sedikit berangin, terjadi perambatan ke bangunan lain," jelas Bambang.

"Untuk korsleting karena apa, sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," tutur dia.

Untuk mengatasi kebakaran ini, Sudin Gulkarmat Jakarta Timur mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran dan 55 personel.

Pemadaman berlangsung cukup lama lantaran situasi baru dinyatakan aman pukul 11.26 WIB.

"Sempat ada kesulitan saat proses pemadaman karena aksesnya (sempit), dan karena ada beberapa kendaraan yang parkir (di bahu jalan). Sumber air juga terlalu jauh," pungkas dia.

Akibat kebakaran itu, kerugiannya mencapai sekitar Rp 300 juta.

Meski begitu, sebanyak 35 jiwa yang berada di sekitar lokasi kebakaran berhasil terselamatkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/09/20/14433041/berupaya-padamkan-api-di-belakang-pasar-jaya-ciplak-jatinegara-warga

Terkini Lainnya

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke