Salin Artikel

Kemarau Bikin Irigasi Tak Bekerja Maksimal, 50 Hektar Sawah di Rorotan Kini Kekeringan...

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu petani Rorotan, Tejo (50), terpaksa gigit jari karena 3 hektar tanah garapannya dilanda kekeringan.

Ia mengungkapkan bahwa kekeringan sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.

Walau bibit padi sudah semai, ia memutuskan harus menunda tandur.

Pasalnya, kali dan danau yang menjadi sumber air terdekat untuk mengairi sawah, juga mengalami kekeringan.

“(Danau) kering, paling tinggal sedengkul lagi,” ungkap Tejo saat ditemui Kompas.com di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin (9/10/2023).

50 hektar kering semua

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju, Sirojudin Abas, mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 50 hektar lahan mengalami kekeringan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

Kendati demikian, Abas megucap syukur karena 250 hektar lahan di Rorotan masih dalam kondisi relatif baik di tengah kemarau panjang ini.

"Kalau dari kasat mata saya sih lebih dari 50 hektar yang kekeringan. Semua lahan di Rorotan kalau enggak salah itu tinggal 300 hektar," ungkap Abas saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/10/2023).

"Iya, memang kekeringan saat ini. Tidak hanya melanda Rorotan saja menurut saya, semua, Bekasi juga kekeringan. Tapi, kita yang di samping Kali Gendong, BKT, kena saluran air di situ. Alhamdulillah, kita bisa tanam," ucap Abas melanjutkan.

Irigasi belum maksimal

Abas mengungkapkan bahwa persoalan saat ini berkait belum maksimalnya irigasi di lahan Rorotan.

Selain kemarau panjang, masalah irigasi turut andil dalam bencana kekeringan lahan seluas 50 hektar di Rorotan.

“Memang airnya tetap mengalir, kalau Rorotan ini cuma tidak maksimal (irigasinya sehingga masih ada lahan yang mengalami kekeringan),” ujar Abas.

Dia menyadari bahwa kekeringan bukan disebabkan oleh manusia, melainkan faktor alam.

Oleh karena itu, Abas meminta petani yang lahannya kekeringan agar menyikapinya secara bijak dengan mencari sumber air terdekat sehingga bisa dialirkan ke sawah.

"(Namun) kita berusaha semaksimal mungkin, gitu lho. Tetapi memang ada titik-titik yang tidak terjamah, enggak sampai. Ya mau tidak mau, kita enggak bisa berbuat apa-apa. Karena sekalipun kita usahakan secara maksimal, tentu menelan biaya yang sangat besar," jabar Abas.

Normalisasi sumber air

Dengan begitu, Abas meminta pihak Kelurahan Rorotan dan Kecamatan Cilincing untuk menormalisasi sumber-sumber air yang berada di dekat sawah para petani.

"Kita ini berharap kepada pihak yang terkait, pasukan biru dan pasukan oranye, tolong dong saluran kecil, sekecil apa pun yang alirannya ke sawah, itu dinormalisasi dari sampah-sampah atau dari kedangkalan perlu didalami lagi lah, minimal diangkat lumpurnya," ujar dia.

Menurut Abas, hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor agar irigasi bisa terlaksana dengan maksimal.

"Iya, kalau memang saluran itu tidak ada halangan, bagus, minimal kan air sampai, itu bisa continue, terus menerus. Walau pun sedikit, lama-lama kita bisa tersalurkan juga, gitu," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/13/08214391/kemarau-bikin-irigasi-tak-bekerja-maksimal-50-hektar-sawah-di-rorotan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke