Salin Artikel

Kontes Batu Akik yang Kembalikan Kejayaan Pasar Rawa Bening

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Rawa Bening di Jatinegara, Jakarta Timur masih berjaya di tengah lesunya aktivitas jual beli di pasar tradisional saat ini.

Kepala Pasar Rawa Bening, Subhan mengatakan, ada beberapa cara pihaknya menjaga dan mengembalikan jumlah pengunjung pasar.

Menurut Subhan, salah satu di antara usaha yang dilakukan yakni menggelar kontes batu akik berbagai jenis oleh komunitas dalam skala besar.

"Kita akan menggelar kontes batu akik. Kontes ini merupakan kontes ke tujuh selama kurang dari dua tahun ini," kata Subhan dalam pesan singkatnya, Senin (16/10/2023).

Subhan mengemukakan, kontes batu akik ketujuh itu akan digelar pada Minggu (22/10/2023). Kontes itu menggelar untuk delapan katagori jenis batu akik.

"Itu ada delapan katagori batu akik. jadi batu Bacan, Kecubung, Pandan, Ulung, Kalimaya dan Garut ada satu lagi yang lagi naik, Giok Nabire," ucap Subhan.

Subhan menyadari keberadaan aplikasi belanja online tak bisa ditinggalkan seiring berkembangnya teknologi.

Tapi keberadaan aplikasi berbelanja online ini tak terlalu besar mempengaruhi jumlah pengunjung Pasar Rawa Bening yang membeli batu akik.

"Kan tidak bisa kayak beli kucing dalam karung. Kalau ke sini banyak pilihan dan harga juga bisa sesuaikan," ucap Subhan.

Dengan demikian, kata Subhan, Pasar Jaya melalui Pasar Rawa Bening ini memberikan fasilitas para pedagang dengan membuat konten YouTube mengulang berbagai jenis batu yang dijual.

"Harapannya apa? Pelanggan, mungkin yang dulu pernah beli sama dia, melihat di YouTube "oh ternyata, dia masih jualan di sini". Kemudian juga kita sertakan nomor telepon pedagang agar nanti yang nonton bisa negosiasi langsung dengan penjual," ucap Subhan.

Sebelumnya, pada Minggu (15/10/2023) siang, Kompas.com menyusuri pasar yang berwarna biru dan kuning serta terdapat ornamen batu akik di dinding gedung.

Ketika memasuki pintu pasar dari sisi selatan, mulai terdengar suara sahut menyahut pedagang menawarkan berbagai jenis batu yang dijual di dalam etalase kaca.

"Silahkan bapak, silahkan ibu," teriak para pedagang batu akik saling bergantian.

Aktivitas di setiap pedagang batu akik itu tak jauh berbeda. Mereka ada yang tengah menggosok dan menata batu cincin hingga mengelap etalase.

Bahkan beberapa pedagang di lantai dasar Pasar Rawa Bening itu juga sedang melayani serta negosiasi dengan pelanggan di depan toko masing-masing.

"Batu ini kalau pakai ikatan yang ini kurang bagus," ucapan yang terdengar dari pedagang saat berbincang dengan pelanggan soal batu.

Kemilau setiap batu akik tersorot lampu dari dalam etalase pedagang yang masih menggeliat. Batu-batu itu memiliki warna merah, biru, putih hijau dan lainya.

Kilau dari batu-batu akik itu seakan memanjakan mata para pengunjung Pasar Rawa Bening. Mereka rela berhenti meski hanya untuk sekedar bertanya jenis batu ke pedagang.

Di ujung lantai dasar pasar, terdapat ruangan berukuran 4x10 meter yang dibatasi dengan kaca. Ruangan ini merupakan tempat pengrajin memotong, membentuk serta memoles batu.

Pengunjung dapat melihat aktivitas pengrajin itu dari balik kaca agar tidak terkena debu dari potongan serta polesan batu-batu akik yang sedang dikerjakan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/16/11042991/kontes-batu-akik-yang-kembalikan-kejayaan-pasar-rawa-bening

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke