JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Wakil Ketua KPK Periode 2007-2011 Mochammad Jasin, hadir di Mapolda Metro Jaya, untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Berdasarkan pantauan langsung Kompas.com, Jasin hadir sekitar pukul 10.15 WIB di Gedung Promoter Polda Metro bersama dengan satu orang pria.
Ia tmenggunakan topi pet berwarna abu-abu, dipadukan dengan baju batik berwarna biru dan celana hitam.
Saat masuk ke Gedung Promoter, M. Jasin tampak menulis di secarik kertas yang diberikan petugas polisi.
Ia sempat dipanggil awak media yang hendak menanyakan agenda pemeriksaan hari ini.
Namun, Jasin hanya melambaikan tangan sambil tersenyum. Kemudian ia masuk ke dalam gedung tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan ada 19 orang saksi termasuk M. Jasin yang diperiksa polisi hari ini.
"Ada satu orang saksi dari eks Wakil Ketua KPK RI periode tahun 2007-2011 dan enam orang saksi ajudan pejabat eselon 1 di Kementan RI," ujar Ade saat dikonfirmasi.
"Kami juga mengundang tiga orang saksi pemeriksaan tambahan (salah satunya adc Ketua KPK RI), satu orang Pamwal Ketua KPK RI, dan delapan orang saksi lainnya," ucap dia.
Foto Firli Bahuri dan SYL
Kasus pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL kini sudah naik ke tahap penyidikan.
Polda Metro belum mengungkap siapa pimpinan KPK yang diduga memeras SYL.
Namun, Polda Metro juga turut menyelidiki foto pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan SYL di lapangan badminton yang beredar luas di internet.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, polisi menyelidiki foto tersebut seiring dengan kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul oleh pimpinan KPK.
"Terkait dengan foto yang beredar, seputar pertemuan yang terjadi juga telah direkomendasikan dalam pelaksanaan gelar perkara pada hari Jumat 6 Oktober 2023 di ruang gelar perkara," ujar Ade dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (7/10/2023)
Sementara itu, Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.
Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.
"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).
Firli juga membantah tudingan-tudingan lain, salah satunya isu pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.
"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/18/11214841/eks-wakil-ketua-kpk-m-jasin-hadiri-panggilan-polda-metro-soal-kasus