JAKARTA, KOMPAS.com - Asni (63), pedagang baju di Pasar Koja Baru mengaku pernah membawa pulang Rp 5 juta dalam satu hari setelah menjual barang dagangannya.
Namun, itu dahulu. Kondisinya berbeda dengan saat ini. Pengunjung di pasar sudah tak seramai sebelumnya.
“Ya satu hari ada, Rp 3 juta sampai Rp 5 juta,” ungkap Asni saat ditemui di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (24/10/2023).
Asni mengeluhkan jumlah pelanggan yang kian hari justru malah menurun.
“Ini sekarang, toko saya di depan, benar-benar enggak ada, kosong. Terkadang satu minggu enggak ada,” ujar Asni.
Saat ditanya apakah dia sudah menjual barang dagangannya untuk hari ini, ia mengucap syukur karena ada satu pembeli.
“Pokoknya jauh (perbedaannya). Sesepi-sepinya, dulu itu bisa belanja ke Tanah Abang ke bisa sekali, dua kali, atau tiga kali. Sekarang, dari Lebaran kemarin, belum pernah belanja lagi,” ucap Asni.
Asni menyebut, menurunnya omzet dan jumlah pelanggan di Pasar Koja Baru terjadi setelah terdampak pandemi Covid-19.
“Sebelum virus corona, ada saja yang belanja. Sekarang, enggak, jauh bedanya. Banyak yang tutup,” kata Asni.
Asni menyimpulkan, kondisi Pasar Koja Baru yang kian sepi disebabkan karena masyarakat sudah nyaman berbelanja di berbagai macam e-commerce.
Hal tersebut, kata dia, membuat masyarakat jadi malas melangkahkan kakinya ke pasar untuk membeli barang.
“Sejak online ini lah, kayaknya drop banget. Orang ke pasar saja malas, enggak ada ramai. Ketika orang (calon pembeli) lewat, misalnya kamu, pedagang kelihatan semua (karena saking sepinya), ngeluh semua,” ujar Asni.
Oleh karena itu, Asni menyebut tidak sedikit pedagang di Pasar Koja Baru mempekerjakan pegawai tidak setiap hari.
“Yang biasanya pegawai masuk, disuruh berhenti. Selang seling, besok enggak masuk, besoknya lagi masuk. Kan enggak enak sama pegawainya,” pungkas Asni.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/24/17063181/curhat-pedagang-baju-pasar-koja-dulu-dapat-rp-5-juta-sehari-kini-satu