Salin Artikel

Satpam TMII yang Bentak Pedagang sampai Menangis Kena Batunya, Disuruh Minta Maaf dan Telah Dipecat

Seperti diketahui, AK merupakan satpam TMII yang membentak seorang pedagang perempuan paruh baya berinisial E di Anjungan Sulawesi Tengah, TMII, Jakarta Timur.

Usai video kejadian tersebut disebarkan dan viral di media sosial, AK langsung mendapatkan karma.

Dalam video viral yang beredar, AK memarahi E dengan nada tinggi dan membentaknya berulang kali.

Sejak video dimulai, AK sudah memarah-marahi E sambil memegangi strap kanan tas gemblok milik wanita paruh baya itu.

"Kamu ngelawan saya? Hah?" tegur AK di tengah isak tangis E.

Sambil menangis dan sesekali menyeka air matanya, E langsung menjawab bahwa ia ingin pulang.

Namun, AK kembali bertanya apakah E akan kembali berjualan, yang mana pertanyaan itu langsung disangkal E.

Karena tidak percaya, AK menarik paksa strap tas gemblok yang tengah digenggam sambil membentak "Sini! Sini!".

Namun, E tetap mempertahankan tasnya. Ia bahkan sampai duduk di tanah agar tas itu tidak diambil AK.

"Astaghfirullahaladzim jangan! Punya orang! Saya mau pulang, saya mau pulang! Ini punya orang, bukan punya saya sendiri!" kata E.

Tas yang dibawa E terus digenggam oleh AK dan mereka masih beradu mulut sampai AK memaksa E berjanji tidak berjualan.

"Kamu berjanji, ibu ini udah tua. Kalau dagang lagi di sini saya bawa ke Polsek. Janji? Janji! Saya enggak ada takutnya bu. Kamu ini melanggar," kata AK.

Penertiban pedagang tidak resmi

Direktur Utama PT Bhumi Visatanda (PT Bhiva) selaku pengelola TMII, Claudia Ingkiriwang menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan AK kepada E terjadi pada Sabtu (21/10/2023).

Claudia mengatakan, saat itu AK tengah bertugas menertibkan pedagang ilegal yang ada di TMII.

"Dalam video, petugas tersebut sedang melakukan penertiban kepada pedagang tidak resmi di area TMII. Namun sangat disayangkan, petugas tersebut bertindak tidak dengan semestinya," ucap Claudia dalam keterangan resmi, Rabu (25/10/2023).

Claudia menegaskan, tindakan yang dilakukan AK tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Sebab, ia mengambil video atas aksinya sendiri dan menyebarluaskannya.

Claudia menyampaikan, AK telah meminta maaf atas perbuatan yang dilakukannya.

"Petugas tersebut telah mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perilakunya kepada pedagang tidak resmi yang dimaksud (E)," terang Claudia.

Selain itu, kedua belah pihak telah membuat kesepakatan damai pada Minggu (22/10/2023).

"Ibu tersebut juga sudah berjanji tidak akan mengulangi lagi," ungkap Humas TMII Novera Mayang Sari, Rabu.

Telah diberhentikan

Claudia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyampaikan teguran kepada perusahaan penyedia jasa keamanan.

Sebab, AK adalah petugas keamanan dari mitra outsourcing TMII.

Pihaknya meminta pertanggungjawaban berupa permohonan maaf atas sikap dan tindakan AK yang telah merugikan TMII.

"Per tanggal 25 Oktober 2023, petugas tersebut sudah tidak bertugas di TMII," tegas Claudia.

Lebih lanjut, Claudia mengaku bahwa pihaknya selalu melakukan evaluasi dan perbaikan layanan demi menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pengunjung TMII selama berwisata.

"Kami sangat menyesalkan kejadian di video yang beredar antara petugas keamanan dari mitra outsourcing TMII dan pedagang tidak resmi," jelasnya.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Ihsanuddin, Jessi Carina)

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/10/26/17250061/satpam-tmii-yang-bentak-pedagang-sampai-menangis-kena-batunya-disuruh

Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke