JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengguna lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek mengeluhkan waktu tunggu kedatangan atau headway kereta yang menjadi lebih lama.
Sebagai informasi, headway LRT berubah karena ada 18 rangkaian kereta atau trainset yang rusak. Penyebabnya karena rodanya mulai aus.
Hal itu yang membuat ketersediaan rangkaian LRT berkurang dan waktu tunggu menjadi lama.
Pengguna bernama Fitriah (31) heran karena masalah itu muncul saat LRT belum lama beroperasi.
"Perasaan belum lama (diresmikan). Heran ya heran, cuma ya mau gimana," ujar Fitriah saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas, Rabu (1/11/2023).
Fitriah mengaku kerepotan dengan lamanya waktu tunggu kedatangan kereta. Sebab, ia perlu menyesuaikan waktu agar ketika tiba di stasiun, dirinya tidak ketinggalan kereta.
"Jadi perlu hitung-hitungan waktu biar enggak ketinggalan kereta dan nunggu lebih lama lagi," tutur Fitriah.
Pandu Sihombing (28), pengguna lain LRT, juga menyatakan keheranan yang sama.
Namun, ia memilih tidak berkomentar banyak. Sebab, bagi dia, LRT adalah opsi terbaik dibanding harus menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan KRL commuter line.
"Mending naik ini tapi nunggu lama karena enggak perlu berdesakan kaya naik KRL. Naik motor atau bus juga kena macet. Kalau ini kan enggak, walau memang banyak masalahnya," tutur Pandu.
Diberitakan sebelumnya, waktu tunggu (headway) penumpang di Stasiun LRT Jabodebek kini lebih lama dari biasanya, yakni mencapai 40 menit.
Sebab, 18 rangkaian kereta api LRT Jabodebek masuk bengkel bubut beberapa hari terakhir karena roda kereta aus. Ratusan perjalanan LRT Jabodebek akhirnya dibatalkan.
"Dengan sembilan train set yang beroperasi, headway-nya atau waktu tunggunya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," tutur Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojodi di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Kus menyebutkan, perbaikan rangkaian kereta di bengkel bubut tak bisa dipercepat untuk saat ini. Sebab, pihak LRT Jabodebek hanya memiliki satu mesin bubut.
Sementara itu, pengerjaan satu rangkaian kereta membutuhkan waktu satu pekan.
Kus mengungkapkan, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Perhubungan perihal ini.
Mereka meminta Kementerian supaya LRT Jabodebek memiliki dua mesin bubut sehingga pengerjaan belasan train set lebih cepat.
"Idealnya kami punya dua mesin bubut. Sebab, banyak rangkaian kereta yang cepat aus," imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/15324781/headway-lrt-lama-imbas-banyak-kereta-masuk-bengkel-pengguna-perasaan-baru