Salin Artikel

Orangtua Murid Minta Pemkot Depok Normalisasi dan Renovasi SDN Pondok Cina 1

DEPOK, KOMPAS.com - Orangtua murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1 meminta Pemerintah Kota Depok untuk menormalisasi aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut, sekaligus merenovasi gedungnya.

Harapan ini diutarakan sejumlah perwakilan orangtua melalui surat permohonan yang mereka sampaikan saat mendatangi Kantor Wali Kota Depok, Rabu (1/11/2023).

"(Isi) surat permohonan untuk dinormalisasi secepatnya, supaya pemerintah merespons secara cepat, supaya masalah tidak berlarut-larut, kasihan anak-anak sudah mau masuk ke masa ujian semester awal. Juga direnovasi kalau bisa," kata salah satu orangtua murid bernama Hendro (41) saat ditemui di halaman kantor Wali Kota Depok, Rabu.

Menurut mereka, kondisi saat ini tidak efektif untuk keberlangsungan pembelajaran lantaran murid SDN Pondok Cina 1 masih terbagi di dua gedung sekolah berbeda. Padahal kondisi kedua gedung ini tidak bisa dikatakan kondusif.

"Jumlah siswa SDN Pondok Cina 1 itu masih di atas 150 tapi kurang dari 180 siswa untuk kelas 1-6. Tapi kelas satu kita itu ada di SDN Pondok Cina 5," terang dia.

Saat ini, gedung SDN Pondok Cina 5 yang terdiri dari 12 ruang kelas, hanya mampu menampung sebagian siswa SDN Pondok Cina 1.

Sedangkan SDN Pondok Cina 1 akan direlokasi sepenuhnya.

Karena itu, apabila seluruh murid SDN 1 Pondok Cina dialihkan ke SDN Pondok Cina 5, maka 12 ruang kelas yang tersedia tidak akan mampu menampungnya.

"Karena dibangunnya Pocin 5 itu cuma 12 ruang kelas, tapi kalau kita pindah ke sana dan digabungkan dengan Pocin 5 itu jadi 18 rombel (rombongan belajar), ya jadi masih kurang," ujar Hendro.

Jadi, daripada memaksakan ruang kelas yang tidak memadai di gedung Pondok Cina 5, orangtua murid berpendapat mengapa tidak mempertahankan SDN Pondok Cina 1 dan merenovasinya.

Toh, kata mereka, rencana pembangunan masjid yang direncanakan sebelumnya di tahan SDN Pondok Cina 1 tidak jadi dilaksanakan.

"Dari kita, pertahankan saja dulu. Lah itu gedung Pocin 5 sudah dibangun bukan kita tidak terima loh. Tapi tidak solutif, percuma kita pindah, numpuk 18 rombel menempati 12 ruang kelas. Ini yang jadi masalah, tidak solutif," kata Hendro.

Selain berbagai alasan tersebut, SDN Pondok Cina 1 juga disebut memiliki nilai bersejarah karena menjadi salah satu sekolah tertua di Depok.

"Kalau bisa dipertahankan, itu sekolah penuh nilai sejarah, budaya, tertua di Depok, apa salahnya dipertahankan?," ucap Hendro.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/01/16201601/orangtua-murid-minta-pemkot-depok-normalisasi-dan-renovasi-sdn-pondok

Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke