Salin Artikel

Kasus Cacar Monyet di Jakarta Terus Bertambah, Heru Budi: Dinkes Sudah "Tracing" Ketat

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menangani 24 kasus monkeypox atau cacar monyet yang tersebar di Ibu Kota.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta saat ini telah melakukan tracing ketat kepada kelompok-kelompok tertentu.

"Sekali lagi, Dinas Kesehatan DKI telah melakukan tracing ketat terhadap kelompok-kelompok tertentu. Maka di Jakarta kita tracing terus," kata Heru di kawasan Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).

Heru mengatakan, Dinkes DKI saat ini sudah menggencarkan vaksinasi cacar monyet untuk mencegah penyebaran yang kian masif.

"Meningkat pun ada yang memang divaksin, ada yang memang terindikasi, semua kita lokalisir," ucap Heru.

Sebelumnya, Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, saat ini, terdapat 25 kasus positif monkeypox di Jakarta sejak 2022.

"Untuk kasus positif total 25 orang. Satu kasus ditemukan Agustus 2022 dan sudah sembuh," ujar Ani dalam keterangan resminya, Kamis.

Sedangkan 24 pasien lainnya terkonfirmasi positif pada Oktober dan November 2023.

Sampai saat ini, para pasien masih menjalani isolasi.

Menurut Ani, 24 pasien positif cacar monyet tersebut memiliki gejala ringan dan menjalani isolasi di rumah sakit.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, para pasien tertular cacar monyet setelah sebelumnya melakukan aktivitas seksual.

"Semua tertular dari kontak seksual, semua laki-laki berusia 25-50 tahun," kata Ani.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/02/15275981/kasus-cacar-monyet-di-jakarta-terus-bertambah-heru-budi-dinkes-sudah

Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke