Salin Artikel

Pasang Alat Peraga di Sekolah hingga Rumah Ibadah, 4 Partai di Kabupaten Bekasi Ditegur Bawaslu

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Empat partai politik di Kabupaten Bekasi kena tegur Badan Pengawas Pemilu karena memasang alat peraga sosialisasi (APS).

Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi Akbar Khadafi mengatakan, empat partai politik itu diberi sanksi teguran karena memasang APS di tempat terlarang, yakni di sekolah, bangunan negara, fasilitas kesehatan dan tempat ibadah.

Namun, Akbar tak merinci parpol mana saja yang terbukti melanggar pemasangan APS di tempat terlarang tersebut.

"Ada empat partai politik yang memasang alat peraga sosialisasi di tempat yang dilarang, itu sudah kami tindak dan langsung diturunkan oleh parpolnya berdasarkan imbauan kami," ujar Akbar kepada wartawan, Rabu (2/11/2023).

Akbar mencatat, total ada 33.709 APS yang sudah terpasang di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Apabila memang ditemukan pelanggaran lain, maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menertibkan kembali APS yang melanggar aturan.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan, penertiban APS-APS yang melanggar digelar sejak Rabu (1/11/2023) hingga Sabtu (4/11/2023).

Dalam catatannya, 98 petugas juga akan dikerahkan untuk mencopot APS yang melanggar di total 23 Kecamatan di seluruh Kabupaten Bekasi.

Penertiban itu, kata Surya, juga dilakukan sesuai dengan apa yang tertulis dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi.

"Penertiban kami gelar bersama Bawaslu, KPU, DPMPTSP, Bapenda, Dishub, PLN dan personel lainnya," kata Surya.

"Kami mengacu pada Perda nomor 4 tahun 2012 terkait ketertiban umum," ucap dia lagi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/11/02/15512921/pasang-alat-peraga-di-sekolah-hingga-rumah-ibadah-4-partai-di-kabupaten

Terkini Lainnya

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke